Puan dan AHY Bertemu, Apa yang Dibahas?

Hendra Mulya - Minggu, 18 Juni 2023 14:22 WIB
Puan dan AHY Bertemu, Apa yang Dibahas?
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berjabat tangan dengan ketua umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, disaksikan sejumlah anggota fraksi DPR RI dari PDI Perjuangan dan pengurus Partai Demokrat, dalam pertemuan politik di kawasan Senayan, Jaka
bulat.co.id -Dua ketua partai politik, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat dan Puan Maharani Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bertemu di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (18/6/23).

Advertisement

Keduanya terlihat berjalan dan bersalaman menuju tempat konferensi pers.
AHY dan Puan bertemu sekitar pukul 08.48 WIB. AHY sebelumnya sudah tiba lebih dahulu di Plataran Senayan bersama dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Puan dan AHY diketahui sempat berolahraga. AHY datang dari Sudirman-Thamrin, sedangkan Puan berolahraga dari Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan.

Baca Juga :Gaji Tak Dibayar, Belasan Dosen Unbari Jambi Protes
Puan Sebut PDIP Belum Terima Proposal Resmi Bacawapres Ganjar

Baca Juga:

Puan Maharani mengatakan PDIP belum memutuskan sosok yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kawasan Hutan Kota Plataran Senayan.

"Kami belum menerima proposal apapun terkait Bacawapres," kata Puan Maharani.

Puan mengatakan, sejauh ini sudah ada sepuluh tokoh yang digadang-gadangkan masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, dia menampik adanya proposal resmi yang menyangkut nama-nama calon pendamping Ganjar di Pemilu 2024.


"Kalau proposalkan kesannya hitam putih, resmi. Tentu saja akan kami tampung nama-nama yang waktu itu saya sebutkan, salah satunya bacawapresnya Mas AHY Partai Demokrat juga masuk radar PDIP," tuturnya.

Puan menambahkan, PDIP terus mencermati perkembangan dari nama-nama Bacapres yang sudah beredar. Hal tersebut guna memastikan adanya pendamping yang terbaik bagi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

Dia menuturkan tokoh yang bakal dipilih nantinya oleh PDIP harus memiliki garis perjuangan yang sama dengan semangat partai. "Tentu saja harus ada kesamaan visi dan misi, kemudian untuk menyamakan hal tersebut, tentu saja kita perlu bicara, perlu ngobrol, perlu lihat dinamika politik secara nasional, perkembangan selanjutnya dan lain sebagainya," pungkasnya.

Baca Juga :Dapat Perpanjangan Kontrak, Pertamina Kelola Blok Migas di Gurun Sahara Selama 35 Tahun

Puan Maharani Sebut Pertemuannya dengan AHY BukanGimmickPolitik

Ketua DPP PDIP,Puan Maharanimeyakinkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atauAHYbukangimmickpolitik menjelang Pemilu 2024.

Puan menekankan, tidak mungkin pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam hanyasettinganatau pura-pura."Tadi ada yang nanya, 'Mbak ini pura-pura atauenggaksih?' Masa pura-purangobrolnyasatu jam lebih, yaenggaklah," kata Puan dalam konferensi pers usai pertemuan dengan AHY di Taman Plataran, Senayan, Jakarta.

"Inienggakpura-pura kan, Mas?" tanya Puan kepada AHY.

"Enggak," jawab AHY.

Puan mengatakan, pertemuannya dengan AHY layaknya pertemuan kakak dengan adik walaupun berbeda posisi. Apalagi, keduanya memiliki latar belakang yang sama, yakni pernah menjadi keluarga presiden. Puan berharap pertemuannya dengan AHY dapat membawa kedamaian dan kesejukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Juga :17 PMI Ilegal Dari Malaysia Diamankan di Batu Bara Saat Hendak Balik ke Kampung Halaman

"Tentu ini akan menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara. Kami berharap pemilu ke depan adalah pemilu damai, pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat itu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia," harapnya.

Dalam kesempatan ini, AHY mengaku membicarakan sejumlah hal dengan Puan Maharani sambil menikmati bubur. Dikatakan, Partai Demokrat dan PDIP berada dalam posisi politik yang berbeda sejak 2004. Namun, hal itu merupakan masa lalu.


"Tentu saya tak ingin membahas masa lalu, tetapi hadirnya kami berdua mudah-mudahan menjadi fase bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi atau sikap yang berbeda, tetapi persahabatan kami berdua Mbak Puan Maharani yang juga selama ini berhubungan baik dengan kami sekeluarga, mudah-mudahan juga menjadi bentuk yang baik bahwa segala sesuatunya bisa kita carikan solusinya, bisa dibicarakan. Walaupun sekali lagi belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama, tetapi insyaallah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi seperti ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia," katanya.

Ibas : Demokrat Konsisten di Koalisi Perubahan

Wakil Ketua Umum PartaiDemokratEdhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memastikan partainya akan tetap konsisten berada di dalam Koalisi Perubahan yang digagas Demokrat, Nasdem dan PKS.

Ibas menegaskan konsistensi Demokrat tidak akan terpengaruh dengan rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.

Baca Juga :16 Korban TPPO yang Diamankan di Kaltim Dijadikan PSK

"Begitu juga dengan koalisi yang sudah terbentuk, saya pikir pimpinan partai kami fokus dan konsisten menjaga kebersamaan yang telah terbentuk," ujar Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/23).

Menurut Ibas, Partai Demokrat tidak akan meninggalkan rekan-rekan di Koalisi Perubahan sekalipun pertemuan AHY dengan Puan nantinya terwujud. Dia menilai membangun koalisi tidak mudah dan membutuhkan waktu seperti yang telah dibangun Koalisi Perubahan.

"Kita tidak lantas meninggalkan elemen-elemen lain yang kiranya hari ini di parlemen kadang-kadang kita juga mendukung, seperti yang saya sampaikan tadi," tandas Ibas.


Ibas juga ragu jika kerja sama politik antara PDIP dengan Demokrat bisa terealisasi menjelang Pemilu 2024. Menurut dia, terbuka kemungkinan kerja sama politik terjadi pasca Pemilu 2024. "Jadi saya tak bisa menganggap 100 persen kerja politik itu akan terjadi dalam 1 tahun ke depan. Ya kita lihat saja ya, apa dan bagaimana format-format berikutnya yang akan terbentuk dari pemimpin yang akan melanjutkan pemerintahan ke depan," jelas Ibas. (HM/internet).

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru