Ratusan Hektar Hutan Mangrove di Kwala Gebang ‘Disulap’ Jadi Tambak dan Kebun Sawit

Ahmad - Sabtu, 15 Juli 2023 14:05 WIB
Ratusan Hektar Hutan Mangrove di Kwala Gebang ‘Disulap’ Jadi Tambak dan Kebun Sawit
Ahmad
Ratusan Hektar Hutan Mangrove di Kwala Gebang ‘Disulap’ Jadi Tambak dan Kebun Sawit
bulat.co.id -LANGKAT | Warga Dusun III Desa Kwala Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara merasa resah. Pasalnya, kawasan hutan mangrove (bakau) di sana beralih fungsi. Tambak – tambak dan perkebunan sawit, kini terhampar luas menggantikan kelestarian tanaman Ryzophora di pesisir pantai Langkat itu.

Advertisement

Hal itu berdampak terhadap kesimbangan ekosistem di kawasan tersebut. Meluapnya air pasang laut (banjir rob) di pemukiman warga pun kerap terjadi. Abrasi tanah juga tak lagi dapat dihindari. Lebih miris lagi, nelayan di sana, kini sulit mendapatkan biota laut untuk memenuhi nafkah keluarga mereka.

Baca Juga:
Baca Juga :Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pembacok Ketua PAC IPK Batang Serangan

Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Kwala Gebang Buyung meyebutkan, ratusan hektar hutan mangrove awalnya beralih fungsi menjadi tambak. Setelah itu, dikelola para mafia untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.

"Sekarang pemukiman sering mengalami banjir rob dan abrasi tanah. Sering menderita lah kita sebagai masyarakat di Kwala Gebang ini. Karena, kawasan hutan di sini sudah dirusak oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab," tutur Buyung, Jum'at (14/7/23) sore.

Pejuang lingkungan hidup itu mendesak pihak terkait, agar menindak tegas siapa pun oknum yang merusak kawasan hutan mangrove. Jika tidak segera ditindak, dikhawatirkan keseimbangan ekosistem di sana akan hancur.

Meskipun sudah dilaporkan ke pihak terkait, kata Buyung, namun belum juga ada tindakan. Perambahan dan perusakan hutan masih saja terjadi dan laporan masyarakat terkesan diam di tempat.

Baca Juga :Krisis Bahan Baku, Sembilan Pabrik Karet di Sumut Tutup

Pada kesempatan yang sama, tokoh adat dan masyarakat lainnya juga menyampaikan keberatannya. Warga mengumpulkan tanda tangan, untuk menyatakan sikap menolak perambahan hutan di desa mereka diami.

"Kami menolak dan menentang aktivitas perambahan yang merusak hutan mangrove. Seperti yang kita lihat sekarang, hutan kami berubah menjadi kebun sawit. Air laut pun melimpah ke desa kami," ketus Tokoh Adat Kwala Gebang Abdullah Atan.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru