Pihak Universitas Minta Polisi Transparan Mengusut Kecelakaan Mahasiswa UI

- Sabtu, 26 November 2022 11:46 WIB
Pihak Universitas Minta Polisi Transparan Mengusut Kecelakaan Mahasiswa UI
Istimewa
Ilustrasi
bulat.co.id -Keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyampaikan dukacita atas meninggalnya mahasiswanya, Mohammad Hasya Athallah Saputra. Hasya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang pensiunan polisi, ESBW.

"FISIP UI berduka cita dan sangat kehilangan atas wafatnya Mohammad Hasya Athallah Saputra dalam kecelakaan lalulintas yang terjadi pada 6 Oktober 2022. Hasya adalah mahasiswa Program Sarjana Departemen Sosiologi FISIP UI Angkatan 2022," demikian pernyataan FISIP UI dalam akun Instagram, Sabtu (26/11/2022).

Pimpinan dan keluarga besar FISIP UI memahami duka mendalam yang dialami keluarga. Keluarga diharapkan ikhlas dan tabah menghadapi musibah kehilangan yang sangat tidak terduga ini.

Lebih lanjut, pimpinan dan keluarga besar FISI UI berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kecelakaan yang menewaskan Hasya ini secara transparan dan penuh rasa keadilan.

"Pimpinan dan Keluarga Besar FISIP UI mendorong upaya maksimal dari para pihak berwajib untuk menangani dan menyikapi kasus kecelakaan ini dengan bijaksana, transparan, sungguh-sungguh, dan sebenar-benarnya sesuai prosedur yang berlaku, demi menegakkan keadilan bagi keluarga dan kita semua yang ditinggalkan," imbuhnya,dilansir dari detikcom.


Diduga Ditabrak Pensiunan Polisi

M Hasya Athallah Saputra (18) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022. Hasya tertabrak mobil Mitsubishi Pajero yang diduga dikemudikan oleh pensiunan polisi berinisial ESBW.

Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan menyampaikan hingga saat ini kasus kecelakaan tersebut masih ditangani. Pekan depan, polisi akan melakukan gelar perkara terkait kecelakaan tersebut.

"Kalau nggak Senin atau Selasa digelar. Faktanya nanti ada di hari Senin atau Selasa nanti kita gelar," kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Suharno saat dihubungi, Sabtu (26/11/2022).

Gelar perkara direncanakan dilakukan di gedung Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya. Penentuan tersangka menjadi salah satu materi yang akan diputuskan penyidik.

"Iya (tersangka), menentukan segalanya," ujar Suharno.

Setelah dihubungi, ESBW mengatakan kasus tersebut saat ini masih ditangani.

"Sudah dalam proses oleh laka (wilayah) Jaksel," singkat ESBW.


Kronologi Versi Ayah Korban

Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Attalah Syaputra (18), tewas ditabrak mobil Mitsubishi Pajero di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Pelaku diduga merupakan pensiunan polisi.

Ayah korban, Adi Syaputra, mengatakan peristiwa itu terjadi pada 6 Oktober 2022. Saat itu korban dalam perjalanan pulang dari kampus menuju kosan.

Dia naik motor pulang ke kosan iring-iringan naik motor sama temennya. Tiba-tiba kayak ada yang melintas ke kanan lalu almarhum ngerem mendadak terus mengarah ke kanan. Dia buang ke kanan itu ada mobil dari depan mobil Pajero itu," kata Adi saat dihubungi, Jumat (25/11/2022).

Korban kemudian tertabrak mobil Pajero tersebut. Menurut Adi, pensiunan polisi itu menolak membantu korban ke rumah sakit.

"Yang paling saya herankan dia kan pensiunan perwira menengah kok bisa berperilaku seperti itu. Dipintain tolong bawa ke rumah sakit aja nggak mau. Saya juga heran ini perwira loh," tambahnya.

Hasya akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah terkapar sekitar 30 menit. Saat di rumah sakit, Adi mengaku bertemu dengan pensiunan polisi ini. Adi merasa kecewa akan sikap purnawirawan polisi ini.

"Jadi pada saat kami datangi ke rumah sakit kami bertemu saya tanya mana yang nabrak ya tapi sifatnya bener-bener kaya orang yang tidak bersalah. Dijawab 'saya yang nabrak' dengan gayanya dia," terang Adi.

Adi kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022. Adi merasa kecewa lantaran kasus kecelakaan yang menewaskan anaknya itu jalan di tempat.

"Kami terinformasi namanya itu pada saat cukup lama menunggu dari polres tindaklanjutnya apa, tidak ada tindak lanjut akhirnya kami datangi. Di situ dikasih surat ada nama saksi, pelaku namanya saya cari namanya itu. Inisial ESBW dengan segala macam embel-embel gelarnya. Sudah purnawirawan," katanya.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru