Ini 5 Negara Paling Toleran di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?

Redaksi - Kamis, 04 Januari 2024 14:57 WIB
Ini 5 Negara Paling Toleran di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
Istimewa
bulat.co.id - MEDAN | Derajat penerimaan kelompok minoritas oleh masyarakat di suatu negara merupakan salah satu aspek sosial yang dapat diukur. Penerimaan yang dipertimbangkan yakni migran, etnis, ras, dan minoritas.

Melansir Frommers, adanya peningkatan gerakan antidemokrasi, diskriminasi, dan kesetaraan ras membuat kondisi dunia menjadi kurang ramah.

Permasalahan tersebut terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah protes, kekerasan, dan migrasi global yang memicu meningkatnya multikulturalisme dan keberagaman di berbagai negara.

Beruntung masih banyak negara di dunia yang menghargai kebebasan, hak asasi manusia, dan perbedaan setiap warganya. Namun, apakah Indonesia termasuk diantara negara di dunia yang memiliki rasa toleransi cukup tinggi?.

Berikut 5 negara yang toleran, berdasarkan data Survei Global dari US News.

1. Selandia Baru
Selandia Baru dianggap sebagai negara terbaik, yang sangat memandang kesetaraan ras. Lebih dari 85 persen responden berpendapat, bila negara akan lebih kuat jika memiliki lebih banyak keberagaman ras dan etnis.

Tidak hanya itu, 66 persen warga Selandia Baru mengungkapkan bahwa negaranya harus lebih terbuka untuk imigran.

Sejak 1980, Selandia Baru menjadi zona bebas nuklir. dan menjadi pemimpin dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan global.

2. Kanada
Dalam beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kanada mengajukan strategi dan sekretariat anti-rasisme, dalam menjalani pendekatan dalam mengatasi rasisme.

Warga Kanada bangga karena seluruh warganya dapat menghormati budayanya sendiri. Pada 1971, Kanada mengadopsi kebijakan nasional multikulturalisme yang merayakan keberagaman.

Kanada tergabung ke PBB, NATO, dan Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Mereka telah berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian.

3. Belanda
Belanda berada di urutan ke-3 dan mengedepankan HAM dan keadilan sosial. Pada 2019, Komisi Eropa Menentang Rasisme dan Intoleransi merekomendasikan Belanda untuk membuat dan mengadopsi "strategi integrasi." Strategi tersebut mengajak penduduk migran untuk belajar bahasa dan integrasi secara gratis.

Meskipun ada politisi yang prihatin dengan migrasi, masyarakat Belanda dianggap sebagai masyarakat yang toleran.

Belanda juga dikenal aktif dalam upaya perdamaian. Mereka juga menjadi anggota pendiri NATO dan Uni Eropa modern. Tidak hanya itu, mereka juga tergabung ke PBB yang bermarkas di Mahkamah Internasional dan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag.

4. Swedia
Swedia telah melakukan praktik baik mengenai pelatihan polisi, yang berfokus pada penyelidikan kejahatan rasial serta membantu memulihkan kepercayaan pada minoritas. Hal itu dikemukakan para ahli PBB pada November 2022.

Swedia juga dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. Mereka menyumbang 1 persen dari produk nasional bruto untuk program bantuan kemanusiaan setiap tahunnya. Masyarakat terus melakukan diversifikasi karena pengungsi diterima di perbatasan Swedia.

5. Norwegia
Berdasarkan analisis Komisi Eropa Menentang Rasisme dan Intoleransi pada 2023, mereka mencatat kemajuan parsial dan langkah positif yang dibuat oleh layanan kesejahteraan anak Norwegia, dalam meningkatkan kepekaan antar budaya dan kepercayaan, komunikasi, dan pemahaman dengan kelompok minoritas.

Advertisement
Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru