Puluhan Emak-emak di Bekasi Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Hampir Mencapai Rp 1 Miliar

Pelaku Pinjam Data Korban Tuk Pencairan Pinjaman Online
Andy Liany - Rabu, 05 Juli 2023 12:40 WIB
Puluhan Emak-emak di Bekasi Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Hampir Mencapai Rp 1 Miliar
Sebanyak 31 emak-emak melaporkan dugaan penipuan investasi bodong di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu 5 Juli 2023. (Rino Fajar Setiawan )
bulat.co.id -| Sebanyak 31 emak-emak diBekasi, Jawa Baratmenjadi korban investasibodong. Puluhan emak-emak yang merupakan ibu rumah tangga ini mengikuti arisan dengan iming-iming keuntungan besar. Bahkan beberapa korban dikelabui dengan meminjamkan data pribadinya ke terduga pelaku berinisial TSM (30) untuk pencairan pinjaman secara online.

Advertisement

Sejumlah korban mengaku tergiur menanamkan uangnya sebagai invetasi lantaran jumlah pengembalian dana tersebut cukup besar. Beberapa korban juga telah mendapatkan keuntungan dari hasil investasi tersebut.

Baca Juga:
Baca Juga :Tiongkok Batasi Ekspor Gallium dan Germanium ke Amerika Buntut Perang Teknologi dengan Barat

Salah satu korban, Silvia Eka Alviani mengatakan, awal mula menanamkan modal dari investasi yang dijalani oleh TSM sebesar Rp 1 juta. Kemudian uang tersebut akan bertambah sebesar Rp 10 juta pada bulan Mei 2023. "Sedangkan sampai sekarang tidak ada kenaikan apa pun, dan tidak keluar apa pun," kata Silvia, Rabu (5/7/23).

Silvia mengaku bertemu dan mengenal TSM baru tahun lalu karena satu sekolah dengan anaknya. Karena dianggap baik, dia merelakan data pribadinya kepada TSM untuk pinjaman online.

Baca Juga :Arab Saudi dan Rusia Pangkas Produksi Minyak, Ini Penyebabnya

"Dia pinjan HP saya, memang saya membolehkan waktu itu karena untuk modal. Terus untuk Pay Later dia gesek katanya untuk mertua, dipinjam untuk satu bulan. Tetapi ternyata digeseknya 3 bulan dan tidak dibayar. (Aplikasi) Sp Later, Shopee pinjam, Lazada pay later, Lazbun. Total Rp 22 juta," lanjut dia.

Korban lainnya, Mahyuri menambahkan, TSM menggunakan data pribadinya untuk pinjaman online dengan alasan sebagai modal kredit barang. Hal itu telah berlangsung selama lima tahun.

Namun, kata Mahyuri, cicilan pinjaman itu tidak dibayarkan. TSM berdalih habis tertipu sehingga tidak bisa membayarkan cicilan tersebut.

Baca Juga :Pegawai Toko Roti Tewas di Medan Diduga Gegara Hirup Asap Genset

"Total semuanya karena kemarin dia tidak bayar-bayar hampir Rp 120 juta, karena kan denda jalan terus. Mau laporan supaya ditindaklanjuti, karena kita juga ditekan nih sama aplikasi buat bayar, sedangkan tagihan dia kan kita tidak bisa menyanggupi buat bayar gitu," ungkap Mahyuri.

Adapun jumlah korban akibat bisnis investasi bodong TSM ini sebanyak 31 orang dengan total kerugian mencapai Rp 800 juta. Para korban menyebut telah bermusyawarah dengan keluarga TSM namun sampai kasus ini dilaporkan ke polisi belum ada titik temu untuk mengembalikan kerugian tersebut. (bsc).

Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru