Arab Saudi dan Rusia Pangkas Produksi Minyak, Ini Penyebabnya
Pasar mempertimbangkan masalah
pasokan akibat pemangkasan produksi oleh Saudi Arabia dan Rusia untuk bulan
Agustus, dengan data ekonomi yang menunjukkan permintaan minyak yang lemah.
Baca Juga:
Baca Juga :Tak Bisa Beri Makan Keluarga, Seorang Ayah Buat Laporan Polisi
Kontrak berjangka minyak Brent naik
22 sen atau 0,3% menjadi $74,87 per barel pada pukul 00.33 GMT. Sementara itu,
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) berada di
$70,06, naik 27 sen atau 0,3%.
Pasar AS ditutup pada hari Selasa ini
dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan. Harga minyak pada sesi sebelumnya telah
turun sekitar 1%.
Saudi Arabia pada hari Senin
mengumumkan akan memperpanjang pemangkasan sukarela produksinya sebesar 1 juta
barel per hari (bph) hingga Agustus, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita
resmi kerajaan. "Rusia juga akan mengurangi ekspor minyaknya sebesar 500.000
bph pada bulan Agustus," kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
Baca Juga :Dukung Ketahanan Pangan, PemDes Perkebunan Bungara Galakan Ternak Lele
Pemangkasan ini setara dengan 1,5% dari pasokan global dan total pemangkasan yang dijanjikan oleh produsen minyak OPEC+ mencapai 5,16 juta bph, karena Riyadh dan Moskow berusaha untuk mendukung harga minyak. OPEC+ terdiri dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya.