Gandeng YPPS dan BP4D, UNICEF: Edukasi Menstruasi Masih Terbelit Mitos Tabu, Anak-Anak Cenderung Dibuli

Gandeng YPPS dan BP4D, UNICEF: Edukasi Menstruasi Masih Terbelit Mitos Tabu, Anak-Anak Cenderung Dibuli
- Rabu, 15 Maret 2023 20:13 WIB
Gandeng YPPS dan BP4D, UNICEF: Edukasi Menstruasi Masih Terbelit Mitos Tabu, Anak-Anak Cenderung Dibuli
Foto: bulat.co.id/Yurgo Purab
Ketua YPPS sedang membawakan sambutan
bulat.co.id -UNICEF menggandeng YPPS dan BP4D Flores Timur menyelenggarakan kegiatan edukasi bertajuk "Kick Of Program Peningkatan Kualitas Hidup Anak Perempuan dengan Fokus Pada Sektor Wash yang Responsif Gender dan Inklusif dan Berketahanan Iklim" di Aula Hotel Sunrise, Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Selasa (14/3/2023) pagi.

Direktur Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Sosial (YPPS) Melky Koli Baran mengatakan Pemda Flores Timur sudah sangat siap menyambut kegiatan tersebut dari sisi sumber daya.

"Pemda kita dari sumber daya sudah sangat siap. Sehingga kami bicara dengan UNICEF dan kami punya keberanian itu. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Pemda Flores Timur atas kerja sama, untuk membuka ruang kita berbagi, bercerita. Dan juga atas nama semua stakeholder di sini kami mengucapkan terima kasih kepada tim Unicef dari Jakarta," katanya.
Sementara itu,WASH Specialist UNICEF Indonesia, Muhammad Zainal, mengatakanUnicef adalah sebuah lembaga PBB yang memang diberi mandat untuk memastikan agar semua anak seluruh belahan dunia ini untuk mencapai hak-haknya.

"Baik hak atas pendidikan, kesehatan, hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, dan juga hak untuk mendapatkan layanan air bersih dan sanitasi," kata Muhammad.
Baca juga: Peringatan Dini, Beberapa Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang Tinggi

Ia menyebut, hak air bersih dan sanitasi itu sudah terlaksana sejak tahun 2010. Unicef sebagai mitra pemerintah Indonesia, kata Muhammad, tidak hanya mengapuh program pendidikan dan sanitasi saja, tetapi juga ada program stunting/gizi buruk.

"Salah satu program kami yakni peningkatan kebersihan di tengah masyarakat, edukasi soal menstruasi yang kerap dianggap tabu oleh masyarakat. Sehingga anak kadang pertama kali mengalami menstruasi kadang depresi, stress dan tidak tahu ke mana dia bertanya. Ini bagian dari program kementrian kesehatan dalam mendorong kementrian kesehatan menerbitkan modul-modul berkaitan dengan kesehatan menstruasi," bebernya.

Selain itu, kata dia, UNICEF melihat edukasi soal menstruasi masih terbilang tabu untuk beberapa budaya dan kelompok. Sebanyak 39 Prosen, anak-anak perempuan mengatakan mereka dibuli oleh teman-temannya laki-laki.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dalam sambutannya yang dibawakan oleh Drs. Emanuel Lamuri, staf ahli bupati bidang ekonomi dan pembangunan mengatakan bahwaperubahan iklim tidak saja berpengaruh pada cuaca yang ekstrem tetapi juga berdampak pada akses terhadap air bersih dan fasilitas kebersihan yang memadai.

"Terkhususnya bagi perempuan dan anak perempuan yang seringkali memikul tanggung jawab lebih untuk ketersediaan air di musim kemarau, banyak potensi kerawanan, kekerasan berbasis gender bagi perempuan dan anak perempuan," katanya.
Baca juga: Pemerintah Tak Akan Sediakan Blangko e-KTP Lagi

Dirinya mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Unicef, melalui YPPS dan bekerja sama dengan BP4D Flores Timur serta melibatkan berbagai instansi unsur dan komunitas sebagai upaya menjawabi keresahan bersama pada fakta-fakta yang ada, sekaligus mendukung Flores Timur dalam peningkatan kualitas hidup anak perempuan dengan fokus wash, yang responsif gender dan inklusif serta Berketahanan Iklim.

"Terlebih fokus advokasi di level Kabupaten dan implementasinya di 50 desa, 50 sekolah, 50 posyandu remaja untuk periode Januari-Desember 2023," pungkasnya.

Setelah kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kegiatan pemaparan materi dan diskusi bersama.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru