Gelombang PHK Terjang Indonesia, Berikut Penjelasannya
Gelombang PHK Terjang Indonesia, Berikut Penjelasannya
Ilustrasi PHK massal di Indonesia
Baca juga:Hari Ini Harga Emas Stganan, 2023 Diprediksi Meroket
"Sekarang ini sudah ada sekitar 20 perusahaan garmen juga serat yang tutup. Mereka nggak lapor karena nanti akan disuruh bayar pesangon kalau PHK. Ada yang punya karyawan 1.000, disuruh masuk bergantian, ya cuma bersih-bersih pabrik, ngecat," tambahnya.
Pabrik-pabrik itu, ungkapnya, korban anjloknya order di pasar ekspor. Hingga menyebabkan penurunan produksi, dan perlahan harus menghentikan operasional.
"Mereka sambil nunggu angin. Kalau ada sinyal bagus, ada order lagi, jalan lagi. Buruh yang tadinya dirumahkan, kalau belum bekerja, bisa dipanggil lagi. Yang jelas, ada pengurangan karyawan, ada pabrik tutup, berlanjut sampai sekarang," katanya.
Biang Kerok PHK Massal
Redma mengatakan perlambatan ekspor membuat utilisasi pabrik menurun. Konsumsi di pasar-pasar tujuan ekspor utama, seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) melambat hingga menyebabkan stok menumpuk.
Akibatnya, order dari kedua negara itu pun dilaporkan anjlok, bahkan ada yang sampai 50%. Ini mendorong pengusaha melakukan efisiensi dengan merampingkan karyawan alias PHK.
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Link Hasil Hitung Suara Pilkada Serentak 2024 Seluruh Indonesia
Sebut Wartawan Fuck, Kades Golo Sepang Terancam Dipolisikan
Pelabuhan Kupang Jadi Salah Satu Pintu Masuk Barang Impor
Perjuangan Abadi Cut Nyak Dien di Tanah Pengasingan Hingga Dijuluki 'Ratu Aceh'
Penadah Rel Kereta Curian Jadi Anggota DPRD, Polres Tebing Tinggi Tidak Berani Tindaklanjuti Kasus
Jalan Desa Buho - Kebun Bandar Pinang Estate Kecamatan Bintang Bayu Segera Dibangun
Komentar