Keindahan Pulau Waibalun Dibalut Wisata Rohani
bulat.co.id - Jika anda petualang sejati, belum lengkap rasanya kalau anda berkunjung ke Flores Timur tapi tidak singgah di pulau Waibalun.
Sebuah pulau mungil yang berhadapan langsung dengan kelurahan Waibalun. Letaknya tak jauh dari pantai. Orang-orang di wilayah Kelurahan Waibalun biasa menyebutnya dengan Tenue Rae yang berarti Para Orangtua.
Baca Juga:
Pulau tersebut berada di tengah laut, dengan pepohonan yang rindang dan sejuk. Selain itu, di pulau tersebut terdapat patung Yesus Gembala yang Baik. Patung tersebut berukuran besar, sehingga setiap orang berada dekat perumahan di kelurahan Waibalun maupun di jalan bisa memandang patung Yesus itu.
Saban hari, orang-orang datang berdoa, juga sekadar menikmati keindahan dan kesejukan alam di sana sembari mandi di pesisir pulau. Di pesisir pulau itu ada sebuah rumah pos serta Jeti (jembatan kayu).
Pengunjung yang hendak ke sana, harus memesan perahu dengan tarif 10 ribu per kepala. Setelah tiba di pulau tersebut, pengunjung bisa menikmati keindahan alam pulau tersebut dengan mendaki beberapa anakan tangga hingga menuju ke puncak. Di pulau tersebut terdapat banyak kera, ular hingga burung. Masyarakat percaya bahwa itu adalah penjaga pulau.
Dolorosa Mina (28), salah satu pengunjung yang pernah ke pulau tersebut mengatakan bahwa pulau tersebut menjadi wisata rohani karena keindahan alamnya yang mengagumkan.
"Kagum dengan alamnya. Pulau ini layak menjadi wisata rohani kalau diberdayakan secara baik oleh pemerintah dan warga setempat," ujar Ocha, panggilan akrabnya tidak lama ini.
Selain itu, Nokel Kelen (17) menyebut pulau tersebut dapat dijadikan wisata hari Minggu bersama keluarga dan teman-teman karena letaknya tidak jauh dari kota Larantuka.
"Indahnya. Kalau hari libur atau hari Minggu bisa bawa keluarga dan teman-teman ke sini. Lokasinya tidak jauh dari kota," katanya.
Damianus Aman (26) mengatakan pulau tersebut harus dijaga oleh satu orang sehingga tiap hari dibersihkan untuk menghindari wisatawan yang datang bawa sampah.
"Memang bagus pemandangannya. Hanya saja, kita harapakan satu orang bisa jaga pulau tersebut. Takutnya nanti sampah-sampah dibiarkan begitu saja," terangnya.
Wartawan bulat.co.id pernah beberapa kali mengunjungi pulau tersebut. Menurut cerita orang-orang setempat saat berkunjung, wisatawan diharapkan tidak boleh bawa apa pun yang ada di pulau tersebut ke rumah. Jika, di bawah ke rumah, maka ular laut akan datang dan menghantui orang yang membawa kayu, batu atau apa saja yang ada di pulau tersebut.
Kadis Pariwisata Flores Timur, Pit Pemang Liku, mengatakan, sejak kepemimpinan Bupati Felix Fernandez sudah dibangun ornamen patung Tuhan Yesus dan patung lainnya.
"Tentu dengan adanya kehadiran patung tersebut dapat menguatkan iman kita. Karena memang tempatnya yang sunyi yang memungkinkan kita khusuk berdoa," ujarnya lewat sambungan seluler kepada media belum lama ini.
Lanjut Pemang Liku, tahun 2017 telah dibangun JTP (Jembatan Tambatan Perahu).
"Kita dari Pariwisata juga terus perhatikan. Tahun 2022, ada syukuran nelayan, yang mana kita padukan dengan orang mengunjungi pulau Waibalun," katanya.
Ia berharap, ke depan, pemerintah dan kelurahan Waibalun bisa melihat potensi pulau tersebut sebagai aset yang terus dipromosikan agar semakin dikenal.
"Mudahan ke depan karang taruna di kelurahan Waibalun bisa memanfaatkan pulau Waibalun sebagai destinasi pariwisata religi dari kontes wisata rohani," tandasnya.
Selain itu, kadis Pariwisata menyebut wilayah Administrasi itu masuk kelurahan. Tapi, apa yang dilakukan kelurahan adalah perpanjangan tangan dari Kabupaten.
"Aset yang sudah dibangun oleh APB II. Kita kemarin mencoba untuk kelurahan dengan karang taruna atau kelompok sadar wisata untuk mengelola dan menangani itu," harap Pemang Liku.
Untuk itu, Pit Pemang Liku katakan bahwa konteks pariwisata berbasis masyarakat berarti kita membuka ruang melalui kelompok atau karang taruna.
(YP)