Rektor Wisuda 417 Sarjana UM-Tapsel
Darwis dalam pidatonya pada giat tersebut menyampaikan bahwa Wisuda merupakan momen sakral dan sebuah puncak kesuksesan bagi mahasiswa sebab segala hambatan dan suka duka selama perkuliahan terbayarkan dengan berpindahnya tali toga ke arah kanan, tetapi bukan berarti proses belajar berhenti ketika sudah diwisuda sebab hakikatnya manusia adalah mahluk pembelajar yang tidak mengenal kata "berhenti" dalam menuntut ilmu. Maka para sarjana yang baru diwisuda harus terus belajar, meningkatkan keterampilan mengembangkan jejaring dan tetap tetap jaga nama baik almamater
Mantan Dekan FKIP UM Tapsel ini juga melaporkan perkembangan kampus yang dipimpinnya terkait dengan peningkatan mutu lulusan sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yaitu pertukaran mahasiswa, kampus mengajar, magang studi independen bersertifikat, kuliah kerja nyata dalam dan luar negeri serta praktisi masuk kampus.
Baca Juga:
"UM-Tapsel juga banyak memperoleh berbagai hibah yang diselenggarakan oleh kementrian diantaranya Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diperoleh Prodi Bimbingan Konseling dan Pendidikan Bahasa Inggris, Akselerasi Kurikulum diperoleh Program studi Administrasi Publik dan Peternakan, Revitalisasi LPTK oleh Program Studi Pendidikan Profesi Guru, Hibah Penelitian dan Pengabdian sebanyak tujuh penelitian dan dua Pengabdian", tuturnya.
Sementara Pj Wali Kota Padangsidimpuan, H Timur Tumanggor SSos MAP menyampaikan ucapan selamat ke seluruh wisudawan UM-Tapsel. Diharap para alumni menjadi sosok yang berkontribusi bagi masyarakat dan membawa perubahan yang positif bagi Daerah dan Negara serta tidak melupakan pengabdian kepada orang tua karena tidak ada anak yang sukses tanpa restu orang tua. Dan agar wisudawan berani menghadapi masa depan.
"Jangan takut untuk bermimpi dan mengambil resiko. Jika kita hanya berada pada zona nyaman, maka kita tidak akan tumbuh dan berkembang. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh", tegasnya dihadapan wisudawan peraih IPK tertinggi (4,00) atas nama Nurhasana Prodi Pendidikan Fisika FKIP sembari menawarkan kepadanya untuk menjadi Staff Khusus di Disdik Kota Padangsidimpuan
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I, Prof Drs Saiful Anwar Matondang MA PhD menyampaikan bahwa menjadi Sarjana itu adalah sebuah komitmen mengabdikan ilmu yang didapat dari Kampus UM-Tapsel
"Dimanapun kalian berada dan sekecil apapun pekerjaan itu selama bisa mengabdi adalah yang terbaik. Loyal kepada atasan, membangun silaturahmi dan hormati orangtua merupakan kunci kesuksesan", ucapnya.
Prof Drs Saiful juga menyampaikan tantangan Perguruan Tinggi saat ini sangat berat, adanya perubahan global dan paradigma orientasi pendidikan tinggi yaitu riset dan inovasi, dosen asisten ahli boleh mengajar 8-10 Sks/Semester, untuk lektor kepala dan guru besar cukup 3 atau 4 Sks tetapi harus meneliti serta melakukan inovasi.
"Pada Bulan Januari nanti akan ada perubahan paradigma kinerja dosen untuk lektor dan guru besar. Sedangkan pengembangan MBKM masih tetap berjalan mahasiswa dan dosen berkegiatan di luar kampus namun nanti akan dibuat skema dengan perjanjian kerja", sebutnya.
Prof Drs Saiful menambahkan bahwa dalam pelaporan data mahasiswa harus sinkroni antara nama di KTP, Absensi dan Ijazah SMA agar tidak sulit untuk mendapatkan Pin ijazah nantinya.
Turut hadir pada giat tersebut, dari Pemkab Tapsel, Pemko Padangsidimpuan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Badan Pembina Harian UM-Tapsel, orang tua wisudawan serta Pejabat dan undangan lainnya.