BKKBN Tapsel Gelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting

"Untuk
trik yang dilakukan memaksimalkan seluruh Posyandu dengan membuat WA group
komunikasi untuk memaksimalkan penurunan stunting kondisi status stunting 39,4
% jadi 14℅," sebut Ahmad.
Baca Juga:
Baca Juga : Tiga Komplotan Kurir Ganja Dibekuk Personel Satres Narkoba Polres Tapsel
Kemudian,
Plt Kadis Kesehatan Tapsel, Mawarni Batubara, menjelaskan, bahwa sebagai acuan
integritas dan strategi percepatan penurunan stunting berasal dari keluarga
miskin dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Dia
berharap, agar melakukan scanning ke ibu hamil, kekurangan gizi, edukasi ke
calon pengantin dan ditindaklanjuti sampai ke Puskesmas untuk penguatan
pemulihan dan pengobatan ke ibu hamil. Kemudian ditanggulangi secara maksimal
mulai dari rujukan ke RSUD dengan didampingi dokter spesialis anak.
"Kita
upayakan juga promosi agar ada jamban yang bersih dan air yang bersih. Di samping
stunting, penyakit menular juga jangan sampai meluas. Menyertakan agar semua
stunting masuk JKM BPJS Kesehatan demi menyatukan visi dan tekad upaya
penurunan stunting sampai serendah-rendahnya," jelas Mawarni.
Turut
hadir dalam giat tersebut, selain Kadis terkait dan jajarannya juga seketararis
perwakilan BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara S.Sos, para Ketua NU, Muhamadiyah,
PGI, Parisada Hindu Darma, Perwakilan Umat Budha (Walubi), Khonghucu Indonesia,
Fatayat NU, Aisyiyah, PMI, mewakili TNI/Polri dan BUMN/Swasta.

KSR-PMI Unit UNSAM Bantu Upaya Pencegahan Stunting di Desa Terisolir

Upaya Cegah Stunting, KSR-PMI Unit UNSAM Bagikan PMT di Desa Telaga Tujuh

Kunker di Puskesmas Cancar, Pj. Gubernur NTT Dorong Percepatan Penanganan Stunting

Kunjungan Kerja ke Pulau Komodo, Pj Gubernur Berikan Bantuan Untuk Baduta Stunting

Diseminasi Hasil AKS II Tahun 2024 Terlaksana
