Mayat IRT Tanpa Busana Ditemukan Membusuk di Irigasi
Kapolsek Bangun AKP Esron Siahaan mengatakan mayat tersebut adalah Mega Pertiwi (32) warga Huta IV Nagori Dolok Malela, Kecamatan Gunung Malela. Jasad Mega ditemukan warga di saluran irigasi di perbatasan Huta II Nagori Bandar Siantar dan Huta IV Nagori Dolok Malela, kemarin.
"Mayat Mega ditemukan dalam kondisi telanjang dan sudah mulai membusuk, terjepit di antara dedaunan dan sampah yang menggenang di irigasi," kata Esron, Minggu (11/8/2024).
Baca Juga:
Esron menyebut mayat korban ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang melintas di sekitar lokasi. Saat itu, warga tersebut mencium bau busuk.
Warga pun langsung mencari sumber bau itu dan menemukan jasad korban di irigasi tersebut. Penemuan itu lalu dilaporkan kepada warga setempat.
"Kami segera bergerak setelah menerima laporan dari Pangulu Bandar Siantar. Petugas medis dari Puskesmas Bandar Siantar juga hadir di TKP untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap jenazah," sebutnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Esron, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dari keterangan keluarga korban, sehari sebelum ditemukan, korban sempat mengantar anaknya sekolah.
Setelah itu, korban pulang dan menyampaikan kepada ibunya bahwa dia ingin pergi ke rumah keluarganya di Kota Tebing Tinggi untuk mencari pekerjaan. Setelah itu, korban pergi dan tidak pulang hingga malam hari.
"Ayahnya sempat pergi mencari korban, namun tidak ditemukan. Ayahnya mengingat bahwa pada paginya korban mengatakan kepada ibunya bahwa dia mau cari kerja di rumah bibinya di Tebing Tinggi, sehingga pada saat itu ayahnya berpikir bahwa korban sudah pergi ke rumah bibinya, sehingga tidak lagi khawatir," sebutnya.
Namun, nahas, keesokan harinya, keluarga menerima informasi soal penemuan mayat korban. Berdasarkan hasil interogasi kepada keluarga, korban sudah dua tahun mengidap penyakit epilepsi.
"Dari hasil interogasi, korban telah menderita penyakit epilepsi selama dua tahun terakhir. Korban sudah berpisah dari suaminya dan mempunyai dua anak, satu ikut ayahnya, satu lagi ikut korban. Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban karena kemungkinan besar disebabkan oleh penyakit tersebut, yang mungkin memicu tenggelamnya korban di irigasi," kata Esron.
Setelah ditemukan, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.