DPD LIRA Sergai Minta Dinas Pendidikan Sumut Evaluasi Kepsek SMKN 1 Perbaungan

"Karena kalau untuk nanya-nanya kepada Kepsek apa alasannya memberhentikan tenaga honorer kayaknya percuma dan membuat kami menjadi bingung,"katanya kepada wartawan diruang tamu SMKN 1 Perbaungan.
Iswanto mengatakan yang dirinya dengar tata tertib di sekolah yang namanya tenaga pendidikan itu harus tamat S1. Sedangkan untuk yang 5 orang tenaga honor ini, ada tamatan D3, SMA, dan tiga lagi tamatan S1.
Baca Juga:
"Diantara 5 orang tenaga honorer yang diberhentikan itu, satunya masih tetap mengajar, karena besoknya dia langsung minta maaf ke Kepsek sedangkan yang lain tidak ada minta maaf,"ujarnya.
Sedangkan, kata Iswanto, untuk SK itu berlaku pertahun dan kalau kita mau bergabung itu tergantung kinerja kita kalau, menurut kami guru yang mengajar disini bagus tapi menurut Kepsek kurang bagus sama ajakan, karena keputusan itu ada sama kepala sekolah.
Iswanto kepada wartawan juga memaparkan, terkait tidak diperpanjang kontraknya dengan 4 orang tenaga honorer itu dilakukan secara lisan karena ada juga penilaian lain yaitu masalah disiplin dan juga sebelumnya ada teguran.
Sedangkan untuk para tenaga honorer tersebut yang diberhentikan itu mereka mengakui ada membuat satu grup tersendiri di WhatsApp dan bocor ada yang menyampaikan ke Kepsek bukti percakapan dengan cara di screenshot.
"Nah, didalam grup itu boleh dibilang bunyinya menjelek-jelekkan Kepsek, rupanya ada yang screenshot sehingga sampailah ke Kepsek mungkin itu salah satu penyebab Kepsek menjadi tersinggung," tutup Iswanto.

Ketua PSI Sergai Buka Puasa Bersama dengan Alumni Sekolah Perwira Angkatan 20.1992/1993 Sukabumi

Ketua PSI Vera Pasaribu Hadiri Buka Puasa Bersama DPC PPP Sergai

PSI Serdang Bedagai Mengajak Masyarakat Bergabung ke Partai Super Terbuka

Kapolres Berikan Penghargaan kepada Jajaran Sat Narkoba Polres Sergai

Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH Dukung Kinerja Bank Sumut
