Soal Kekosongan Obat, Bupati Sergai Wajib Tegur dan Berikan Sanksi Dirut RSUD Sultan Sulaiman

Yusnar - Jumat, 21 Juni 2024 09:51 WIB
Soal Kekosongan Obat, Bupati Sergai Wajib Tegur dan Berikan Sanksi Dirut RSUD Sultan Sulaiman
bulat.co.id/yusnar
RSUD SULTAN SULAIMAN di Sei Rampah.

bulat.co.id - SERGAI | Ketua Ormas Front Komunitas Indonesia Satu (FKI 1) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), M. Nur Bawean angkat bicara terkait kekosongan obat di RSUD Sultan Sulaiman.

Advertisement

Dia menyoroti pemberitaan di beberapa media online yang kurang lebih satu bulan RSUD Sultan Sulaiman kekurangan obat untuk pasien poli jiwa.

Baca Juga:

Ketika dikonfirmasi wartawan Jumat (21/6/2024), M Nur Bawean didampingi Sekretaris Aziz Tanjung di Sei Rampah pun angkat bicara.

Dikatakannya, apabila benar lebih kurang satu bulan RSUD Sultan Sulaiman kekurangan obat untuk pasien Poli Jiwa, maka ini sangat naif dan sangat disayangkan.

Padahal, menurutnya, obat tersebut bersifat mutlak untuk dikonsumsi oleh pasien.

"Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya yang dikenal cukup respon dan aspiratif terhadap masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai wajib menegur bahkan memberikan sanksi terhadap Direktur Rumah sakit Sultan Sulaiman dan memberikan sanksi terhadap pihak yang bertanggung jawab terhadap logistik obat-obatan," tegasnya.

M Nur Bawean juga menekankan bahwa RSUD Sultan Sulaiman merupakan Rumah Sakit Pemerintah di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara harus prima dalam memberikan pelayanan terhadap pasien tanpa terkecuali.

Sebelumnya, rumah sakit milik pemerintah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara itu diduga kurang lebih satu bulan kekurangan obat untuk pasien poli jiwa.

Protes yang mencapai puncaknya terjadi ketika beberapa keluarga pasien poli jiwa merangsek naik ke lantai dua rumah sakit untuk menemui langsung Direktur Rumah Sakit Sultan Sulaiman.

Saat melakukan protes kepada pihak management rumah sakit yang kesal obat sakit jiwa tidak ada di gudang farmasi rumah sakit, tampak Kepala Farmasi Rumah Sakit, Boru Tobing, memberikan penjelasan kepada keluarga pasien yang sudah kesal akibat obat untuk poli jiwa kosong sudah satu bulan lamanya.

Upaya keluarga pasien hendak masuk untuk menjumpai direktur rumah sakit tidak berhasil karena dihalangi pihak keamanan

Hendra Nababan salah satu keluarga pasien Gokkon Pandiangan merasa kesal dengan pelayanan Rumah Sakit Sultan Sulaiman.

Di mana saat ini sebagai pasien poli jiwa tidak mendapatkan obat yang seharusnya didapat sebanyak enam butir.

Di akhir bulan Mei dia mendapat hanya satu obat saja. Dan yang lebih tragisnya lagi pihak rumah sakit mengupayakan akan membeli obat ke apotik agar keluarga keluarga pasien tidak peotes.

Terpisah, Direktur rumah Sakit Sultan Sulaiman, dr. Aldy Saragih ketika di konfirmasi wartawan membantah kekosongan obat pasien poli jiwa yang dikeluhkan masyarakat.

"Tidak benar bang berita kemarin itu obat untuk pasen jiwa saja, dalam proses pengiriman dari distributor obat yang agak telat ke RS kita, itupun obat jiwanya sampai pada hari itu juga jam 4 sore dan dibagikan ke pasiennya," ujarnya.

Dirut menyebut di mana sekarang prosedur pengirimannya dalam pengawasan BPOM dan sangat ketat.

"Untuk obat lainnya alhamdulillah ada," pungkasnya.

Halaman :
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru