Founder Indonesia Maju Institute Ajak Pemuda Lakukan Pendidikan Politik Menuju Pilkada 2024

Ia menyatakan bahwa daerah-daerah yang menjadi bagian dari berkembangnya politik dinasti harus diantisipasi dengan melibatkan anak muda dalam melakukan kegiatan Pendidikan politik yang tersetruktur dan massif.

Hal ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan dampak politik dinasti dalam pilkada 2024.

Baca Juga:

• Pesan PJ Walikota Untuk 79 Anggota PKD, Harus Punya Integritas dan Kompetensi Serta Mampu Berkolaborasi
• Daftar ke 5 Partai Politik, Nahwan Ngaku Serius Bacalon Bupati Sergai
• Kejahatan Politik Pemerintah Daerah Berpengaruh Pada Sektor Pendidikan

Menurut Arisha, pemuda memiliki peran penting dalam menyelamatkan daerah mereka dari pemimpin yang menggunakan dinasti politik hanya untuk merebut kekuasaan.

Ia menilai bahwa dinasti politik merupakan tindakan yang sangat merugikan sistem perpolitikan di Indonesia, karena menjadi strategi untuk menutupi segala kemungkinan terjadinya penyelewengan anggaran atau korupsi.

Arisha mengingatkan bahwa dinasti politik juga merupakan bagian dari regenerasi yang primitif, yang hanya mengandalkan keturunan untuk meneruskan kekuasaan secara terus-menerus.

Oleh karena itu, anak muda harus mempunyai semangat untuk melakukan pendidikan politik, dan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memilih calon pemimpin saat pilkada 2024.

Menurut Arisha, pendidikan politik dapat dilakukan mulai dari forum diskusi dengan pemuda dan mahasiswa, penyuluhan di tengah-tengah masyarakat, hingga gerakan sosial terkait pendidikan politik di media sosial.

Ia menekankan bahwa dinasti politik tidak boleh dibungkus dengan alasan hak memilih dan dipilih, karena pemuda harus dapat menganalisa latar belakang calon kepala daerah di wilayah masing-masing.

Arisha menyatakan bahwa mencegah terjadinya dinasti politik di wilayah masing-masing adalah bagian dari cinta tanah air dan bela negara.

Indonesia Maju Institute siap menjadi pelopor dalam melakukan pendidikan politik di penjuru Nusantara, karena hal tersebut dapat dijadikan misi baru untuk mencerdaskan masyarakat dan mengubah perilaku pemilih dari segala lapisan masyarakat, sebagaimana amanat UUD 1945.