RBS Dukung dan Kawal Pemerintahan Prabowo Berantas Korupsi di Medan

Andy Liany - Senin, 21 Oktober 2024 18:02 WIB
RBS Dukung dan Kawal Pemerintahan Prabowo Berantas Korupsi di Medan
istimewa
RBS Dukung dan Kawal Pemerintahan Prabowo Berantas Korupsi di Medan
bulat.co.id - Relawan Blok Sumut (RBS) sangat mendukung Pemerintahan Prabowo Subianto 5 tahun ke depan, khususnya pada proses penegakan hukum, dalam hal pemberantasan korupsi.

"Kita siap mengawal dan mendukung Pemerintahan Prabowo yang bertekat mensejahterakan rakyat. Salah satu poinnya, penegakan hukum dalam proses pemberantasan korupsi di negeri ini. Terkhusus pemberantasan korupsi di Kota Medan," ungkap Ketua Umum RBS Arief Tampubolon SH didampingi Sekjen Riki Irawan SH, MH serta anggota kepada wartawan di Medan, Senin 21 Oktober 2024.

Advertisement

Menurut Arief, Pemerintahan Prabowo wajib dikawal dan didukung agar kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia kembali baik seperti semula. Sehingga ketimpangan sosial di masyarakat yang terjadi selama 10 tahun terakhir ini kembali normal.

Baca Juga:

Pidato Prabowo di gedung senayan saat pelantikan, kata Arief, sangat sesuai dengan apa yang terjadi di masyarakat beberapa tahun belakangan. Terutama di Kota Medan. Kondisi yang ada saat ini sangat nyata di tengah masyarakat Kota Medan.

"Banyak yang bisa dikerjakan di Kota Medan, ada bermacam temuan yang berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara, dan sangat jelas terlihat," sambung Riki.

Ada proyek Stadion Teladan Medan yang berbiaya Rp. 545 miliar yang dikerjakan multi years tahun 2023-2024, namun sampai saat ini belum juga terselesaikan. Padahal kontrak kerja proyek telah berakhir pada September 2024.

Begitu juga dengan proyek Lapangan Merdeka Medan yang berbiaya sekira Rp. 500 miliar, belum juga siap. Tambah lagi proyek lampu pocong senilai Rp. 21 miliar yang hilang wujudnya, meski sudah dinyatakan selesai dikerjakan dan dibayar Pemko Medan.

"Juga dana kelurahan sebesar Rp. 280 miliar setiap tahunnya, dengan rincian per kelurahan Rp. 1,7 miliar setiap tahunnya. Kami tak melihat penggunaanya ada di tengah masyarakat," kata Riki.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru