Dituduh Copot Baliho Bacalon Walikota Tebingtinggi, Seorang Warga Dianiaya: Korban Sebut Oknum DPRD Terpilih Terlibat 

Yusnar - Selasa, 20 Agustus 2024 17:30 WIB
Dituduh Copot Baliho Bacalon Walikota Tebingtinggi, Seorang Warga Dianiaya: Korban Sebut Oknum DPRD Terpilih Terlibat 
Yusnar
Korban pengeroyoka, Syahputra Irawan (25) warga Tebing Tinggi saat diwawancarai wartawan dikediamannya.


Advertisement

Kemudian, kata Syahputra, saya jawab tidak tahu, tapi saya tahu yang copot ada orang lain. Karena saya takut ngasih tahu nanti saya dibilang kibus. Selanjutnya saya diantar oknum polisi itu ketempat semula.

Baca Juga:

"Saya melanjutkan pekerjaan memungut uang parkir di Jalan Veteran. Tak lama kemudian, tiga orang yang diduga anggota dari kelompok BSN mendatangiku. Mereka menunjukkan sebuah video dan menuduh saya sebagai pelaku pencopotan baliho tersebut,"katanya .

Meskipun korban membantah tuduhan itu, ketiga orang tersebut langsung memiting dan memukulinya sepanjang jalan dari Simpang Veteran menuju salah satu cafe yang ada di Tebing Tinggi.

"Saya dipukuli hingga berdarah dan wajah saya bengkak. Sampai sekarang, perut saya sakit dan ketika buang air besar keluar darah," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Syahputra , setibanya di salah satu Kafe yang ada di Tebing Tinggi tersebut.

Setelah 20 menit kemudian datang diduga istri BSN yaitu inisial SF ke Cafe tersebut lalu bertanya, kau yang mencabut baliho BSN suami ibu, saya bilang bukan Bu, anak ini yang nyabut namanya Ilham, dan Ilham itu mengakuinya cuma satu spanduk yang dicopot dan bukan ada merusak, tapi niat Ilham hanya dipergunakan untuk alas tidur bukan ada maksud lain.

"Di kafe itu, saya dipukuli oleh enam orang, termasuk diduga seorang anggota DPRD Kota Tebing Tinggi yang baru terpilih berinisial MLP," katanya.

Terakhir, Syahputra Irawan mengaku sempat disuruh membuat video permintaan maaf kepada BSN (Bacalon Walikota) dan diberikan uang Rp50 ribu untuk memasang kembali spanduk yang telah dicopot.

"Saya kecewa karena para pelaku masih bebas berkeliaran dan belum ditangkap. Apakah karena mereka punya kekuasaan dan uang, sehingga mereka bisa semena-mena" keluh Syahputra.

Syahputra berharap sebagai korban agar mendapatkan keadilan, dan meminta bantuan kepada media serta, pimpinan kepolisian, termasuk Kapolri dan Kapolda Sumut, hingga Kapolres Tebing Tinggi untuk menindaklanjuti laporan korban dan menangkap para pelaku.

"Saya hanya ingin keadilan. Jangan sampai saya yang orang kecil tidak mendapatkan perlakuan yang adil, mohon para pelaku tersebut ditangkap"pungkasnya.

Diketahui, korban sudah menjalani Pemeriksaan pertama pada tanggal 3 Agustus 2024 kemudian pada hari ini, Selasa yang kedua diperiksa pada tanggal 29 Agustus 2024 beserta saksi.

Terpisah, mengenai perkembangan kasus tersebut, Kanit Pidum Satreskrim Polres Tebing Tinggi, IPDA Alpan dikonfirmasi wartawan menyampaikan bahwa disarankan awak media agar mengkonfirmasi pihak Humas.

"Silahkan bang ke Kasi Humas kalau mau konfirmasi, karena saya lagi di luar,"ujarnya.

Kemudian, awak media mencoba mengkonfirmasi Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto namun tidak berhasil hingga berita ini dilayangkan.

Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru