2 Mahasiswa Solo Gugat Batas Usia Capres ke MK, Ini Respon Gibran
bulat.co.id -SOLO | Dua mahasiswa Solo menggugat aturan umur pencalonan Presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kedua mahasiswa itu mengaku mengajukan gugatan uji materi agar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memenuhi syarat sebagai presiden (capres).
Lalu, bagaimana respon Gibran setelah adanya gugatan dari dua
mahasiswa tersebut terkait aturan umur pencalonan Presiden.
Baca Juga:
Baca Juga :Bom Bunuh Diri Pakistan Tewaskan Puluhan Orang, ISIS Diduga di Balik Serangan Itu"Nggak ada tanggapan, aku ojo mbok takokke judicial review terus, aku isih ngurusi gawean kene ki lho (aku jangan ditanya judicial review terus, aku masih mengurus pekerjaan di sini lho)," kata Gibran, Jumat (4/8/23).
Disinggung soal gugatan tersebut dilatari keinginan kedua mahasiswa agar Gibran memenuhi syarat capres, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menjawab santai. Gibran meminta gugatan itu tak disangkutkan dengan dirinya.
"Keinginan apa? Takok mahasiswane (tanya mahasiswanya). Mungkin dia (mahasiswa) yang pengin jadi capres kali ya, dudu aku (bukan saya). Ojo kabeh disangkutke aku to, ya. (Jangan semua disangkutkan ke saya, ya)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua mahasiswa asal Solo
mengajukan judicial review atau uji materi atas UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi. Kedua mahasiswa itu mengajukan uji
materi agar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memenuhi syarat sebagai calon
presiden (capres).
Kedua mahasiswa itu yakni Arkaan Wahyu, mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Almas Tsaqibbirru, mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Surakarta (Unsa).
Baca Juga :Penjelasan Rocky Gerung Soal Kata 'Bajingan'Menurut kuasa hukum keduanya, Arif Sahudi, kedua mahasiswa itu ingin adanya perbaikan terkait aturan usia minimal seseorang bisa mendaftar sebagai calon presiden. Arif menyebut gugatan ini didaftarkan secara online kemarin, Kamis (3/8/23).
Sebagai warga Solo, pihaknya tak ingin Gibran tak hanya maju cawapres namun dinilainya lebih pantas sebagai capres. Hal itu berdasarkan prestasi yang diperoleh Gibran selama memimpin Kota Solo.
"Tentu kita sebagai warga Solo tidak terima. Gibran lebih pantas menjadi Presiden. Bila jadi wakil ibaratnya hanya jadi ban serep," ucapnya. (dtc)