50 Hektar Areal Lahan Food Estate Segera Dikerjakan di Pakpak Bharat
bulat.co.id - Lima puluh hektare lahan food estate tahap awal di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kabupaten Pakpak Bharat akan segera mulai digarap dan dikerjakan.
Hal ini disampaikan oleh Sekda Kabupaten Pakpak Bharat, Jalan Berutu S. Pd, MM dihadapan tiga puluh calon petani dan yang menjadi mitra Pemerintah dalam mengerjakan program Food Estate ini pada Rabu (2/10/2022).
Baca Juga:
"Minggu depan mudah-mudahan tidak ada aral melintang, kita akan segera kerahkan peralatan berat kita, baik ekscavator, tractor dan sebagainya, untuk segera mengelola lahan petani seluas lima puluh hektare yang telah kita sepakati sebagai areal kick off program food estate ini. Sampai saat ini yang bisa kami lakukan adalah bagaimana lahan ini segera bisa kita persiapkan untuk sesegera mungkin ditanami dan dikelola oleh para petani," Jelas Sekretaris Daerah, Jalan Berutu di Desa Ulumeah.
Jalan Berutu juga menjelaskan bahwa program pengembangan food estate ini adalah bagian dari rencana Pemerintah Pakpak Bharat dalam membangun penguatan ketahanan dan swasembada pangan di Kabupaten ini.
"Perlu kami sampaikan bahwa upaya ini adalah untuk membantu meningkatkan ketahanan pangan kita, bagaimana penguatan pangan dan lumbung pangan baru bisa segera terwujud, dan syukur kita banyak mendapat dukungan termasuk dari pihak investor yang hari ini hadir di sini, jadi mari kita rembukkan segala sesuatunya," urai Sekda kemudian.
Sementara itu, Syafruddin Napitupulu, Senior Advisor pada PT Parna Raya yang menjadi pihak off taker yang digandeng Pemerintah dalam program ini menjelaskan bahwa kehadiran mereka dalam program ini bukanlah serta merta dan bukan semata-mata demi tujuan keuntungan.
"Kehadiran kami di sini sebagai pemodal adalah hasil dari diskusi kami dengan Bapak Bupati dalam beberapa kali pertemuan, kami melihat kegigihan Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor dalam meyakinkan kami bahwa kehadiran kami di Kabupaten ini adalah suatu keharusan dalam membantu para petani di sini. Kami melihat begitu hebatnya rancangan dari seorang Franc Bernhard Tumanggor untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan masyarakat di sini, menggugah kami untuk ikut membantu. Sehingga kami datang dengan harapan bahwa program food estate disini harus lebih maju dari Daerah lain yang turut ambil bagian dalam program ini. Kami sendiri punya konsep kalau program ini berjalan dengan baik maka Pemerintah tentunya akan punya dasar kuat untuk membangun infrastruktur disekitar lokasi food estate ini," jelas Syafruddin Napitupulu secara rinci.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Van Basten yang mengikuti pertemuan ini melalui aplikasi virtual zoom menyampaiakan bahwa pihak kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi akan terus mendukung dan membantu terlaksananya program ini.
"Kami akan terus memberikan dukungan supaya kick off yang tadi disampaikan oleh Bapak Sekretaris Daerah itu segera terlaksana, tujuan kita adalah supaya terwujudnya kesejahteraan petani, ketahanan pangan terpenuhi, dan pada akhirnya nanti kita bisa berdaulat secara pangan," jelas Van Basten.
Van Basten juga kemudian menjelaskan beberapa skema Kerjasama antara petani dengan investor. Selain itu pertemuan ini juga banyak diisi dengan diskusi dan tanya jawab antara pemerintah, para petani, dan pihak investor.
Salah satu hal menarik yang menjadi topik diskusi, pertanyaan penting yang dilontarkan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Ulumerah, Brijon Berutu yang mengungkapkan keraguan masyarakat calon petani tentang status tanah mereka bilamana dikemudian hari ternyata program ini tidak berjalan sesuai harapan dan mengalami kerugian.
"Banyak masyarakat yang khawatir tanah mereka akan disita oleh investor dan Pemerintah," ungkap Brijon Berutu.
Menanggapi hal ini Syarudin Napitupulu dengan tegas menjawab bahwa hal ini adalah isu yang tidak berdasar.
"Kami tidak butuh tanah kalian, bagi kami masyarakat petani untung adalah keuntungan tersendiri, balik modal saja bagi kami adalah suatu keuntungan," tegas dia.
Usai melakukan pertemuan ini, Sekretaris daerah Bersama investor dan para petani kemudian bergerak meninjau calon lahan yang akan dipergunakan sebagai areal awal pembukaan program ini.
(LPB)