Rembuk Stunting Kota Padangsidimpuan Tahun 2024 Terlaksana
Kabid Pemerintahan Pembangunan Manusia dan Kesra, Deni W Siregar SE dalam laporannya menyampaikan angka prevalensi stunting Kota Padangsidimpuan pada tahun 2023 berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia sebesar 26,10℅ turun sebesar 2,7℅ bila dibandingkan tahun 2022 sebesar 28,80℅.
"Sementara arahan Bapak Presiden RI harus bisa menurunkan paling sedikit 3℅ setiap tahunnya agar target yang ditetapkan tercapai sebesar 14℅ ditahun 2024 untuk skala nasional dan 18,77℅ dan target Kota Padangsidimpuan, untuk mencapai target tersebut Pemko Padangsidimpuan harus bisa menurunkan 7,3℅ di tahun 2024," sebut Deni.
Baca Juga:
Menanggapi penurunan stunting di Kota Padangsidimpuan, Pj. Wali Kota Padangsidimpuan, H Timur Tumanggor SSos MAP meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting dan lintas sektor se-Kota Padangsidimpuan harus aktif di lapangan.
H Timur Tumanggor juga meminta ke pihak-pihak terkait untuk mengambil peran dalam percepatan penurunan stunting dengan menghimbau agar mengunjungi puskesmas atau posyandu agar bisa melakukan pengukuran dan pemberian makanan tambahan bagi anak-anak dan bayi.
"Intervensi stunting ini bisa kita lakukan dengan perbaikan gizi pada anak-anak dan bayi, pada pelayanan libatkan ahli gizi atau universitas yang membidanginya, dengan kebersamaan ini target penurunan stunting dapat tercapai," ujar H Timur.
H Timur Tumanggor menambahkan bahwa melalui pelaksanaan rembuk stunting ini Pemko Padangsidimpuan mendeklarasikan komitmen dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan juga membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kota Padangsidimpuan.