Begini Kondisi Istri dan Anak Polisi yang Jadi Korban Ledakan di Bangkalan, Anaknya Lebih Parah
Perempuan berinisial DA (42) dan anak perempuannya RS (18) masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu Syamrabu (RSUD Syamrabu) Bangkalan, Madura, pada Jumat (29/12/2023).
Dua korban tersebut merupakan seorang yang merupakan istri dan anak dari seorang anggota Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) di Madura.
Baca Juga:
dr. Mahrus yang bertugas di IGD RSUD Syamrabu Bangkalan mengatakan, kondisi anaknya lebih parah jika dibanding sang ibu.
"Untuk yang anak, mengalami trauma di tulang pinggul, itu mengalami dislokasi. Dislokasi itu tidak pada tempatnya, persendian yang keluar dari tempatnya seperti itu," ucapnya saat ditemui suarasurabaya.net di IGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Madura.
Dislokasi tulang, kata dia, biasanya dialami oleh seseorang akibat terjadi benturan keras atau tertimpa benda berat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa RS juga mengalami sedikit luka bakar di area wajah, yakni sekitar 5 persen.
"Tapi itu menjadi warning untuk kita, karena itu akan menimbulkan sumbatan jalan nafas," katanya.
Selain itu, RS juga mengalami trauma akibat ledakan yang langsung dilihat oleh mata kepalanya.
"Makanya perlu perawatan lebih. Saat ini sebenarnya masih dalam kondisi stabil, darahnya masih bagus, kesadarannya juga baik," ujarnya.
RS sendiri, setelah dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan juga langsung mendapat penanganan awal untuk memastikan keamanan jalan nafas dan penanganan urgent lainnya.
"Setelah itu, kita pastikan aman, baru naik operasi untuk memperbaiki untuk diskolasi tadi," katanya.
Kondisi DA sudah membaik
Sedangkan untuk sang ibu, dokter Mahrus menyatakan bahwa DA mengalami cedera ringan dan trauma ringan.
Awalnya, pasien mengeluh nyeri dan sesak di dada, tapi setelah dilakukan observasi, saat ini kondisinya sudah mulai menunjukkan perkembangan yang baik.
"Penanganan untuk ibunya, sekarang sudah perawatan di ruangan untuk observasi lebih lanjut," ucapnya.
Seperti diketahui, ledakan yang terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Kamal, Bangkalan itu memakan enam korban.
Satu di antaranya meninggal dunia, dua masih mendapat perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan dan tiga lainnya luka ringan dan saat ini rawat jalan di rumah masing-masing setelah mendapat penanganan di Puskesmas Kamal.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto membenarkan bahwa ledakan itu berasal dari mortir yang ada di dalam gudang besi tua.
"Iya, ledakan mortir," kata Imam saat ditemui di Ruang Rupatama Gedung Mahameru Polda Jatim, Jumat (29/12/2023).
Imam menjelaskan bahwa ledakan itu terjadi di bengkel Dilobo Motor milik Hori, di Dusun Bedak Barat, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal pada Jumat pagi.
Dia menduga pekerja di bengkel yang juga mengumpulkan besi tua itu tidak tahu bahwa mortir itu akan terpantik dan meledak saat dibuka dengan cara digergaji.
"Itu (tempat) bengkel pengepul besi-besi bekas itu, lalu pemilik bengkel saat menggergaji mortir mungkin di dalam besi ya, mungkin mau dipotong-potong dan muncul percikan. Ada asap, lalu disiram, asap itu masih mengepul," ujarnya.
Pekerja tersebut berupaya menyelamatkan diri begitu asap keluar dari mortir. Namun malang, tidak lama kemudian mortir itu meledak.
"Tiba-tiba pemiliknya lari dan begitu lari langsung meledak, itu kalau nggak salah temuan serpihannya ada (ditemukan) jarak 500 meter," sambungnya.