LPG Melon Langka, Pertamina Himbau Masyarakat Beli di Pangkalan Resmi dan SPBU
"Masih banyak hotel restoran kafe
yang menggunakan LPG 3 kg yang bukan peruntukannya. Mereka membeli di pengecer
yang mengambil hak masyarakat yang membutuhkan. Ini menjadi ranah pengawasan
Pemda dan unsur-unsur," pungkas Ahad.
Baca Juga:
Pihaknya khawatir, apabila Pemda
bersama unsur di daerah tidak bergerak cepat, masyarakat akan terdampak luas.
Sementara pihak-pihak yang sengaja membuat situasi sedemikian rupa, tetap
mendapatkan keuntungan.
Secara terpisah, Kabag Perekonomian,
Infrastruktur dan SDA (Kabag Pisda) Kota Malang, Eny Handayani menjelaskan,
sidak terus dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bersama
Pertamina Rayon Malang Raya. Beberapa pangkalan gas LPG, pengecer dan usaha
kuliner menjadi sasaran sidak.
Baca Juga :Geger..! Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas dengan Kepala Terpenggal
Disebutkannya, dari hasil pemantauan
masing-masing pangkalan masih normal mendapatkan pasokan dari Pertamina 100
tabung dalam 2-3 hari. Dugaan penjualan LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran di
level pengecer atau pengusaha kuliner diakuinya memang terjadi.
"Dari hasil pemantauan, distribusi
gas dari Pertamina ke Pangkalan Gas berjalan normal sesuai alokasi. Kami
kemudian mencari fakta dan data kenapa kondisi stok LPG melon tersebut tidak
normal. Akhirnya, kami menemukan adanya penjualan LPG 3 kg yang tidak tepat
sasaran di level pengecer dan penggunaan pada usaha kuliner," ungkap
Sekretariat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini.(HM/ seru.co.id).