In Journey Klaim WSBK Buat Rugi Rp 100 Miliar, Gubernur NTB: ITDC Jangan Mau Enaknya Saja
JWSBK, Moto GP Juga Tidak Usah
Kalau Hanya Lihat Untung Rugi
Baca Juga:
Rencana penghapusan
event World Superbike atau WSBK dari kalender event di Sirkuit Mandalika,
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), direspon langsung dari Gubernur provinsi
NTB, Zulkieflimansyah.
Dia
menegaskan bahwa penyelenggara tidak seharusnya melihat keuntungannya saja.
Tetapi bagaimana dampak positif dirasakan untuk jangka panjang, terutama bagi
daerah NTB dan masyarakat.
"Menurut
saya dari awal ITDC, MGPA mestinya sadar. Dilihat event penyelenggaraannya itu
pasti rugi, tapi keseluruhan impactnya yang mesti dihitung," ujar
Zulkieflimansyah.
Baca Juga :Bangun Infrastruktur di 4 Provinsi Papua, Pemerintah Alokasikan Rp 6,6 Triliun
Zul menyebutkan,
persoalan rugi atau untung dari penyelenggaraan sebuah event bukan tanggung
jawab dari Pemerintah Daerah (Pemda). Tetapi harus melihat dampak kedepannya
seperti apa. Diakui memang penentuan eventnya awal-awal pasti mengalami
kerugian dan tidak untung begitu saja ketika diselenggarakan.
"Kalau
menurut saya jangankan WSBK, mereka kalau bisa Moto GP juga nggak usah. Tapi
kita orang daerah melihat opportunity buat kita secara sigmanya. Kalau hanya
melihat dengan mata eventnya, tidak ada yang untung, masa setiap kegiatan tidak
untung kita langsung (hapus,red)?," ungkapnya.
Padahal jika
dilihat multiplier effect dari penyelenggaraan event tidak hanya soal kerugian
dialami penyelenggara. Tetapi ada keuntungan lain dirasakan oleh beberapa
sektor lainnya, baik segi perhotelan maupun restoran.
Baca Juga :Markas KKB Digrebek Satgas Damai Cartenz, Senpi dan Bendera Bintang Kejora Disita
"Pasti
penyelenggaraan event, mau itu Moto GP, MX-GP maupun yang lain pasti rugi. Tapi
kan Aruna (hotel) untung, yang lain-lain untung," ujarnya.
Sebelumnya,
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata (In Journey) Dony Oskaria dalam rapat
bersama komisi VI pada Rabu (14/6/23) kemarin mengajukan permohonan penyertaan
modal negara (PMN) senilai Rp 1,193 triliun dari alokasi cadangan pembiayaan
investasi APBN 2023. Dimana untuk membayar utangnya dengan total Rp 4,6
triliun. Utang itu terbagi dalam dua termin pembayaran, jangka pendek sebesar
Rp1,2 triliun dan jangka panjang Rp3,4 triliun.
"Karena
bukannya menguntungkan, justru menghadirkan kerugian. Kerugian terbesar di
Mandalika itu di WSBK. Kami akan negosiasi ulang untuk hilangkan event WSBK,"
ujarnya.