Pemerintah Evakuasi 538 WNI Dari Sudan

- Senin, 24 April 2023 14:14 WIB
Pemerintah Evakuasi 538 WNI Dari Sudan
Istimewa
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
bulat.co.id -.Pemerintah telah mengevakuasi 538 warga negara Indonesia (WNI) dari Khartoum, Sudan, yang saat ini tengah dilanda pertempuran. Ratusan WNI itu akan dievakuasi ke Indonesia melalui Jeddah, Arab Saudi.

"Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Karthoum," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam pernyataan pers secara daring, Senin (24/4/2023), dilansir dari detikcom.

Baca Juga:Enam ABK Asal Indonesia Dikabarkan Hilang di Laut Jepang, 4 Kapal Patroli Dikerahkan

538 WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki dan 25 balita. Retno mengungkapkan, WNI yang dievakuasi sebagian besar merupakan mahasiswa Indonesia dan pekerja migran Indonesia.

"Yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya," ungkapnya.

Retno menuturkan, saat ini para WNI tersebut sudah berada Kota Port Sudan. Rencananya, 538 WNI tersebut akan dibawa ke Jeddah, Arab Saudi, melalui jalur laut sebelum akhirnya dievakuasi ke Tanah Air.

"Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bus sebanyak 8 buah dan satu minibus KBRI. Evakuasi tahap 1 ini berangkat dari Karthoum pada Minggu tanggal 23 April pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 Waktu Indonesia Barat. Waktu tempuh perjalanan darat dari Karthoum ke Port Sudan memerlukan waktu 15 jam atau sekitar 830 Km melalui kota Atbara, Damir, Mismar, dan Kota Sawakin. Terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan sepanjang perjalanan," tutur Retno.


"Saat ini 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. InsyaAllah persiapan untuk kepulangan ke Indonesia juga terus dilakukan," imbuh dia.

Pemerintah Indonesia, lanjut Retno, saat ini juga terus berkomunikasi dengan otoritas di Sudan, Arab Saudi, hingga PBB. Komunikasi itu dilakukan untuk memastikan proses evakuasi WNI berjalan dengan baik.

"Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen di Jeddah juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik. Tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Perlindungan Kewarganegaraan Indonesia dan tim perbantuan dari Riyad dan Jeddah pagi ini," tutur Retno.

Evakuasi dengan Pesawat TNI AU
Retno menuturkan evakuasi dari Jeddah ke Indonesia nantinya akan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, lanjut Retno, menyatakan siap untuk membantu evakuasi.
"Tim evakuasi juga akan berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI angkatan udara di yang terdiri dari pengamanan TNI tim kesehatan dari Puskes TNI dan personil dari KementerianLuarNegeri," ungkap dia.

Proses evakuasi ini, kata Retno, juga dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Susahnya Proses Evakuasi
Retno juga mengungkap sulitnya proses evakuasi para WNI dari Khartoum. Dia mengatakan, awalnya, para WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun, rencana berubah usai adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuate lainnya.

"Maka evakuasi tidak dapat dilakukan satu tahap. Terdapat 289 WNI lainnya yang sebagian besar adalah mahasiswa dan 5 pekerja perusahaan akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama," ujar Retno.

Retno pun mengimbau WNI di Sudan yang belum melaporkan diri untuk segera melapor ke KBRI di Khartoum agar bisa ikut dievakuasi pada tahap kedua.

"Untuk itu saya imbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua," papar dia.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru