Dinilai Gagal Jadi Penengah Saat Kericuhan, IMM Bulukumba Minta Kapolres Bulukumba Dicopot
Menurutnya, penolakan Perppu cipta kerja berujung bentrok antara mahasiswa dan Satpol PP adalah tragedi berdarah bagi ikatan mahasiswa Muhammadiyah.
Baca Juga:
"Beberapa kader IMM mengalami luka-luka, bahkan ada yang dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan batu oleh Satpol PP," terang Agus, Minggu (16/4/2023).
Lanjut Agus, setelah mempelajari hasil rekap kronologi kejadian, dalam hal ini IMM Bulukumba menyayangkan sikap puluhan aparat kepolisian yang hadir saat itu.
"Pada saat bentrokan terjadi, Polisi tidak meredam bentrokan antara mahasiswa dan Satpol PP," ucap Agus.
Agus membeberkan, puluhan massa aksi menjadi korban atas tindakan represif Satpol PP, atas kejadian itu, lima orang kader IMM mengalami luka serius akibat intimidasi yang dilakukan oleh Satpol PP.
"Aksi demonstrasi awalnya berjalan damai, lalu diprovokasi oleh Satpol PP dan Damkar. Itu mengundang reaksi dari mahasiswa karna dianggap tekanan yang diberikan oleh Satpol PP dan Damkar sudah sangat kelewatan, sampai sampai menurunkan kompinya untuk mengamankan," terang Agus.
Agus Salim sebagai koordinator lapangan saat itu, juga tidak luput dari intimidasi dari oknum Satpol PP saat hendak meminta ke operator Damkar untuk tidak menyiram air ke arah mahasiswa.
"Berhenti menyiram, karna ini adalah aksi damai, tapi yang terjadi saya malah diseret ke kerumunan satpol PP dan dikeroyok oleh puluhan Satpol PP," ungkap Agus.
Hal yang sama juga dialami Ranggi Ilham Nur saat ingin menarik Agus dari kerumunan Satpol PP saat dikeroyok, ia pun mendapat tonjokan di bagian telinga.
Bahkan, Riswan Saputra mengalami luka tusukan kunci motor dibagian perut yang dilakukan oleh oknum Satpol PP.
Sementara Jayadi mendapat luka serius dibagian kepala setelah dihujani batu dari arah kerumunan Satpol PP, hingga dilarikan ke RSUD akibatnya empat jahitan dibagian kepala.
"Rusli ditangkap dan dibawa ke Polres, hingga mendapatkan banyak pukulan di tubuh bagian vital (kelamin) oleh oknum Polisi," ungkap Agus.
"Luka serius juga dialami oleh Asdar saat diseret ke Polres dan mendapat banyak pukulan sampai tidak sadarkan diri, Asdar pun dilarikan saat ke RSUD itu," kata Agus.
Agus mengurai, sebagai respon atas insiden kelam itu, pada tanggal 13 April, IMM Bulukumba secara kelembagaan turun melakukan aksi demonstrasi di bundaran Pinisi dengan pernyataan sikap "meminta Polda Sulsel untuk mencopot Kapolres Bulukumba atas kelalaiannya dalam mengkoordinir anggotanya dalam pengamanan demonstrasi.
Agus Salim sebagai jenderal lapangan menyematkan dalam orasinya bahwa, aparat kepolisian digaji oleh negara tidak untuk menjadi algojo pembunuh yang beringas dan mengerikan.
"Memang sangat Sulit untuk memulihkan citra institusi Kepolisian apabila para anggota-anggotanya sulit untuk berdamai dan menjadi penengah dalam setiap problem yang terjadi khususnya pada pengamanan aksi demonstrasi," tutur Agus Salim.
(Ewin)