Cadangan Pangan di Bulog dan BUMN Pangan Kritis
Pekerja di gudang Bulog.
Di sisi lain, rencana pemerintah melakukan impor beras dianggap sudah terlambat karena komoditas tersebut diramal tiba menjelang panen raya. Sehingga kebijakan impor beras itu akan merugikan petani lantaran harga pembelian gabah di tingkat petani langsung turun.
Sementara itu, Direktur Utama Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan penurunan cadangan beras Bulog disebabkan karena kenaikan harga pupuk non-subsidi yang cukup signifikan, sementara pupuk subsidi hanya mampu memenuhi 30 persen total kebutuhan pupuk nasional.
Kemudian pemerintah juga masih memiliki masalah dengan data cadangan beras. Meskipun sudah ada BPN, koordinasi data antarinstansi dan kementerian masih belum bersinergi.
"Sehingga di satu sisi ada klaim beras sedang surplus, sementara dari Bulog klaim cadangan berasnya menipis. Jadi masalah pendataan ini juga harus segera diperbaiki," katanya.
Bhima menilai jika cadangan pangan khususnya beras yang menipis terus dilanjutkan maka tidak hanya bisa meningkatkan inflasi tetapi juga berpengaruh langsung ke garis kemiskinan. Pasalnya sebagian besar garis kemiskinan disumbang oleh beras.
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Diguyur Hujan Deras, Atap Venue Menembak PON di Aceh Jebol
Berita Pasar Keuangan Bergerak Mendatar, Pelaku Pasar Wait And See Jelang Data Inflasi
Serda Brama Dampingi Petani dalam Perawatan Tanaman Jagung
Terpenuhi! Bantuan Pangan 8.623,74 Ton Berhasil Disalurkan oleh Perum Bulog di Sumatera Utara pada Bulan Agustus 2024
Selain Blok Medan, Mahasiswa GMNI Kritik Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan di Balai Kota
IHSG Menguat Berkat Emiten BUMN Karya, Rupiah Jadi Mata Uang Terkuat di Asia
Komentar