Selain Blok Medan, Mahasiswa GMNI Kritik Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan di Balai Kota
Aksi ini dipimpin oleh Ketua GMNI Kota Medan, Surya Darmawan Nasution, untuk menyoroti kinerja Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, selaku Wali Kota Medan.
Mahasiswa membawa berbagai poster yang berisi tuntutan, salah satunya bertuliskan 'Blok Medan', yang sempat menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Baca Juga:
Mereka mengkritisi pada proyek-proyek yang menurut mereka mangkrak, seperti pembangunan Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan, yang mana dikerjakan selama tiga tahun dengan anggaran mencapai Rp 500 miliar, namun belum menunjukkan hasil yang baik.
Mahasiswa juga menyoroti pembangunan lampu estetik atau lampu pocong yang gagal dan penanganan banjir di Kota Medan yang tidak pernah terselesaikan.
Selain itu, GMNI juga menyoroti dugaan keterlibatan Bobby Nasution dalam kasus suap izin tambang mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba. Nama Bobby dan istrinya - Kahiyang Ayu - terseret dalam sidang izin tambang dengan istilah 'Blok Medan'.
Oleh karena itu, GMNI menuntut agar Bobby dan istrinya segera melakukan klarifikasi dan meminta KPK untuk menelusuri peran keduanya terkait isu tersebut.
Aksi ini memiliki hal unik, mahasiswa membawa dua ekor bebek sebagai hadiah bagi Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu. Namun, pejabat Pemkot Medan menolak menerima hadiah tersebut untuk Bobby Nasution.
Mahasiswa menilai kepemimpinan Bobby Nasution yang lamban dan hanya banyak bicara, sehingga hadiah tersebut menjadi simbolis bagi kepemimpinan Bobby Nasution.
Perlu ditekankan bahwa GMNI menuntut klarifikasi dari Bobby dan Kahiyang Ayu terkait isu 'Blok Medan', serta menyoroti proyek yang belum terselesaikan dan dugaan keterlibatan Bobby Nasution dalam kasus suap izin tambang.
Meskipun aksi ini terjadi di tengah pandemi, tetapi mereka tetap dapat menunjukkan aspirasinya untuk mengkritisi kinerja pemerintah.