Sumur di Tambakromo Pati Mulai Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih
Seperti yang terjadi di RT 3 RW 1 Desa Tambahagung selama 10 hari belakangan ini, sumur warga mulai mengering. Warga sempat meminta tetangga yang sumurnya masih ada sumber air bersih. Namun belakangan juga ikut kering.
"Sudah satu bulan setengah, dulunya minta sama tetangga yang sumurnya masih keluar (masih ada sumber air bersih), ini sudah sama sama tidak ada air," kata salah satu warga, Kismanto, Jumat (24/5/2024).
Baca Juga:
Dia mengaku belakangan warga harus membeli air galonan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Senada juga dirasakan warga lainnya, Kartubi. Kartubi harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih hingga mandi.
Biasanya warga membeli air bersih per galon Rp 4 ribu. Sementara setiap hari dalam satu rumah membutuhkan 6 sampai 8 galon air bersih.
"Hampir sebulan belakangan ini, sudah tidak sulit lagi tapi sangat sulit, mandi pakai air galon, isi ulang pakai air galon, biasanya beli Rp 4 ribu per galon, kalau satu galon tidak cukup untuk mandi, satu rumah 6 sampai 8 galon," kata Kartubi ditemui di lokasi.
Kartubi mengeluh lantaran sumur warga belakangan mulai mengering. Dia berharap agar ada bantuan air bersih bagi warga.
"Sumur ini kering semua, biasanya tidak kayak ini. Ini kemarau baru awal. Bantuan sangat diharapkan untuk warga," jelasnya.
Ketua RT 3 RW 1 Tambahagung, Kasmantoro mengatakan warga yang terdampak kesulitan air bersih sekitar 53 KK. Warga membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ada 53 KK, itu ada 525 jiwa, untuk mencukupi beli air sampai minta bantuan air bersih," jelas Kasmantoro.
Menurutnya sumur yang mulai kering terjadi setiap tahun. Terutama saat musim kemarau. Dia berharap agar ada bantuan air bersih dari pemerintah atau pihak terkait.
"Sumur sudah kekeringan total. Kekeringan ini sudah sering setiap tahun, harapan saya bantuan tetap lancar, sumber air sudah ada," ungkap dia.