Cerita Komjen Idham Azis Tolak Permintaan Jokowi hingga Gebrak Meja di Depan Kapolri

Redaksi - Rabu, 06 Maret 2024 09:30 WIB
Cerita Komjen Idham Azis Tolak Permintaan Jokowi hingga Gebrak Meja di Depan Kapolri
Istimewa
Advertisement

"Pak Idham, urusan politik biar urusan saya. Pak Idham berpikir soal hukum saja," kata Idham menirukan pernyataan Jokowi.

Baca Juga:

Kembali ke soal permintaan pengunduran diri dari kepolisian, ternyata Tito menolaknya. Pada 17 Oktober 219 dia malah meminta Idham menyiapkan tim Uji Kelayakan dan Kepatutan bagi Gatot. Idham juga diminta menemui Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan. Dari Budi didapat informasi bahwa fixed Gatot yang disetujui Presiden untuk menggantikan Tito sebagai Kapolri.

Sehari setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden untuk periode kedua, 20 Oktober 2019, Tito dipanggil ke Istana. Presiden menunjuknya menjadi Menteri Dalam Negeri. Ferdy Sambo yang menemani Tito bersaksi bahwa dalam kesempatan tersebut Presiden sempat menanyakan figur calon Kapolri. Saat disebut nama Gatot, Presiden justru bertanya tentang sosok Idham Azis.

"Tadi Presiden omongnya begitu, Ndan. Bahkan, karena Pak Tito menyampaikan 'kalau Pak Idham itu enggak bisa pidato,' Presiden nyeletuk, 'saya jadi presiden juga enggak bisa pidato.' Begitu, Ndan," kata Sambo kepada Idham Azis.

Ternyata benar. Pada 22 Oktober, saat dalam perjalanan untuk menemui pimpinan KPK atas perintah Kapolri, Idham ditelepon Ajudan Presiden KBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar untuk datang ke Istana. Setelah melapor Kapolri, dia pun menuju istana.

"Saya pensiun 1 Februari 2021, Bapak Presiden," kata Idham ketika Jokowi menanyakan sisa masa dinasnya. Dia mengaku seperti tak menginjak lantai saat meninggalkan Istana. Idham masih tak percaya bahwa Presiden Jokowi langsung memintanya menjadi Kapolri. Ia seperti beroleh mukjizat.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru