Fakta Dibalik Misteri Mutilasi Mahasiswa UMY Sleman

Redaksi - Sabtu, 22 Juli 2023 11:10 WIB
Fakta Dibalik Misteri Mutilasi Mahasiswa UMY Sleman
internet

Perkenalan antara Redho, Waliyin dan RD terjadi sekitar 3 bulan sebelumnya. Sejak saat itu, korban dan kedua pelaku semakin intens berkomunikasi satu sama lainnya.

Advertisement

Baca Juga:

Dari komunikasi itens dan perkenalan itu, ketiganya lantas sepakat untuk melakukan pertemuan alias kopi darat. Hal itu dimulai oleh Waliyin yang mengundang RD datang ke Jogja. Undangan itu lantas disanggupi RD. Tujuan dari undangan Waliyin ke Jogjakarta itu tidak lain adalah juga untuk bertemu dengan Redho.

Setibanya di Jogja, RD langsung dijemput oleh Waliyin. RD kemudian diajak menginap di tempat kos di Dusun Krapyak, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman.

Selanjutnya, korban dan kedua pelaku disebut Endriadi melakukan aktivitas tidak wajar sebagaimana ia maksud sebelumnya. Hal itu dilakukan secara bersama-sama. Akan tetapi tidak dijelaskan apakah aktivitas tersebut dilakukan di tempat kos Waliyin atau di lokasi lain.

Untuk diketahui, Kombes Endriadi mengungkap bahwa aktivitas tidak wajar itu merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kekerasan. Namun, entah bagaimana ceritanya, kekerasan itu ternyata dilakukan secara berlebihan.

Akibat aktivitas tidak wajar itu pula yang akhirnya membuat Redho Tri Agustian meninggal dunia.

"Korban dan pelaku melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan," ungkap Endriadi.

Mutilasi Dilakukan untuk Menghilangkan Jejak

Melihat Redho tidak bernyawa, Waliyin dan RD langsung panik. Keduanya kemudian bersepakat dan memutuskan untuk menghilangkan jejak peristiwa di malam kejadian itu. Tujuannya agar tidak bisa dideteksi sekaligus menyulitkan polisi dan diketahui orang lain.

Kedua pelaku akhirnya memutuskan untuk memotong-motong tubuh korban. Hal pertama yang dilakukan pelaku adalah dengan memotong bagian kepala, pergelangan tangan dan kaki.

Selanjutnya, Waliyin dan RD juga memotong bagian tubuh lainnya mahasiswa UMY itu. Tidak hanya memotong. Kedua pelaku juga merebus bagian tubuh korban. Tujuannya untuk menghilangkan identitas korban, yakni berupa sidik jari.

"Untuk menghilangkan jejaknya, terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki, pelaku merebusnya untuk menghilangkan sidik jarinya," beber Endriadi.


Polisi Gunakan Crime Scientific Investigation Ungkap Kasus Mutilasi

Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko mengungkapkan, dalam mengungkap perkara ini pihaknya menggunakan crime scientific investigation atau metode pendekatan penyidikan dengan mengedepankan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, guna mengungkap suatu kasus yang terjadi.

"Saat ini Kami sedang mendalami itu. Mendalami terkait dengan scientific investigation, terkait dengan keilmuan-keilmuan lainnya itu, untuk mendukung data-data kami di antaranya kami juga meminta sampel DNA dari orang tua korban untuk memastikan bahwa korban itu memang benar adanya seperti yang menjadi dugaan," kata Panungko.

Polisi juga melakukan digital forensik terhadap handphone para pelaku.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru