Polemik Naiknya Tarif Tol 'Cekik Leher', PT HK Harus Pertimbangkan Kondisi Perekonomian Daerah

Redaksi - Senin, 22 Mei 2023 13:13 WIB
Polemik Naiknya Tarif Tol 'Cekik Leher', PT HK Harus Pertimbangkan Kondisi Perekonomian Daerah
Internet
bulat.co.id -Polemik kenaikan tarif jalan Tol Medan-Binjai dan lainnya terus bergulir. Kenaikan yang hampir mencapai 100 persen ini banyak mendapatkan kritikan, penolakan dan disesalkan berbagai kalangan intelektual di Sumatera Utara.

Kritikan itu salah satunya datang dari politikus PKS yang juga anggota DPRD Sumatra Utara, Hendro Susanto. Dirinya sangat menyayangkan keputusan kenaikan tarif Tol Medan - Binjai dan lainnya, yang telah diberlakukan sejak Kamis (18/5/23) lalu.

"Keputusan ini jelas membuat masyarakat khususnya pengguna jalan tol sedih. Apalagi kenaikan tarifnya cukup fantastis, hingga mencapai angka 100 persen," katanya, Senin (22/5/23).

Seharusnya, kata Hendro, PT Hutama Karya (HK) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang telah menaikan tarif Tol Medan-Binjai lebih mempertimbangkan kondisi rakyat, sebelum mengeluarkan kebijakan yang membuat masyarakat semakin sengsara.


"Kondisi perekonomian Sumut ini sedang tidak baik-baik pasca Covid-19 melanda, jadi jangan seenak saja menaikan tarif jalan Tol. Jujur, kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat," pungkasnya.

"Kalau kondisi ekonomi Sumut sehat, dan pendapatan masyarakat naik, silahkan aja, tapi itu harus disampaikan kepublik, rencana kenaikannya. Libatkan publik/masyarakat, karena masyarakat punya peran dalam pembangunan ini, jangan begitu caranya, kurang peka dengan kondisi masyarakat," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting. Dia mengaku sangat tidak setuju terhadap kebijakan PT HK yang menaikan tarif jalan Tol hingga mencapai 100 persen.

"Saya sebagai ketua DPRD Sumut dan pribadi tidak setuju dengan kenaikan tarif jalan tol Medan-Binjai itu," ujar Baskami.

Baskami mengatakan, Tol Medan - Binjai belum terlalu lama beroperasi dan masih ada pembangunan sarana yang belum tuntas dan belum maksimal untuk keseluruhannya.


Menurut Baskami, sejak dioperasikan pada tahun 2017 lalu, Tol Medan-Binjai sudah mulai digunakan masyarakat untuk mempersingkat waktu tempuh. Namun, kata dia, jika tarif dinaikkan begitu mahal, nantinya akan mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan jalan tol.

"Jangan dinaikkan begitu besarlah, masyarakat kan juga belum mampu untuk membayarkan itu. Ini sudah mulai masyarakat menggunakan jalan tol itu ke sana, tapi kalau dinaikkan tarifnya kan jadi berat dirasa masyarakat. Saya secara pribadi itu saya tidak setuju," ucapnya.

Sementara itu, kata Baskami, sejak dinaikkannya tarif tol Medan - Binjai, pihak PT Hutama Karya belum ada berdiskusi dengan DPRD Sumut.

Politisi PDI Perjuangan itu meminta, jika dilakukan kenaikan, PT Hutama Karya seharusnya melakukannya secara bertahap dan mempertimbangkan syarat-syarat kenaikan jalan tol. (HM).

Advertisement
Halaman :
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru