Aniaya Satpam Katedral Medan, Kepling Dipolisikan
Lurah Aur, Fahreza Ksatria Purba menyebut cekcok itu terjadi karena kesalahpahaman antara keduanya.
Fahreza Ksatria Purba, mengatakan saat ini pihaknya masih mempelajari kasus penganiayaan itu agar mendapat kronologi dan cerita yang sebenarnya.
Baca Juga:
Baca Juga :Dua Mayat Pria Ditemukan Dalam Parit Dekat Asrama Haji Medan, Diduga Korban Tabrak Lari
"Mengenai kasus penganiayaan ini, masih saya pelajari lebih dalam dari kedua belah pihak agar bisa mendapatkan kronologi dan cerita yang sebenarnya," katanya, Jumat (30/6/23).
Kesimpulan sementara, Fahreza Ksatria Purba menilai jika penganiayaan itu merupakan kesalahpahaman saat kepling menjalankan tugas.
"Pemicu penganiayaan disebut karena masalah sampah. Untuk sementara, saya masih menganggap kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, apalagi kebersihan menjadi prioritas kami, sesuai dengan program prioritas Bapak Wali Kota Medan mengenai kebersihan," imbuhnya.
Baca Juga :Tahukah Kamu, Ternyata Kota Terkecil di Indonesia Ada di Sumut
Fahreza Ksatria Purba mengaku sudah mencoba bertemu dengan Pastor Gereja Katedral, namun saat itu pastor sedang berada di luar.
"Saya sudah datang ke gereja dan bermohon kepada pihak gereja untuk menjembatani bertemu dengan Bapak Pastor, tapi belum rezeki karena Bapak Pastor sedang keluar, saya harap Bapak Pastor bisa meluangkan waktu untuk menerima saya," tutupnya.
Sebelumnya, kepling bersama dua temannya menganiaya Dohot Situmorang yang merupakan satpam Gereja Katedral. Akibat penganiayaan itu, Dohot mengalami luka di pelipis mata dan membuat laporan ke polisi.
Baca Juga :Lima Pelaku Penyelundupan Kayu Mahang Ilegal Ditangkap Polresta Barelang, 84 Ton Barang Bukti Diamankan
Dohot mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu (25/6/23) sekitar pukul 23.30 WIB di depan Gereja Katedral di Jalan Pemuda. Saat itu, Dohot mendengar jika ada orang yang marah-marah ke penjaga toko di depan Gereja Katedral.
"Saya kan sekuriti Gereja Katedral, sekitar hampir jam 12 malam aku dengar ribut-ribut di seberang jalan penjaga toko Asia Jaya, karena penjaga toko itu kan sudah kawan dekat lah," kata Dohot kepada detikSumut, Selasa (27/6/23).
Mendengar penjaga toko dimarahi orang, Dohot kemudian mendatangi dan mencoba menanyakan persoalannya. Saat itu, orang yang memarahi penjaga toko yang sudah tua itu adalah kepling.
Kepling bersama satu orang lain menuduh penjaga toko membuang sampah sembarangan. Dohot menyebut mereka memarahi penjaga toko dengan tidak karuan.