Niat Cari Kerja Berujung Maut, Wanita di Tebingtinggi Jadi Korban Pembunuhan

Redaksi - Sabtu, 10 Juni 2023 10:01 WIB
Niat Cari Kerja Berujung Maut, Wanita di Tebingtinggi Jadi Korban Pembunuhan
Internet
bulat.co.id -Malang nian nasib seorang wanita di Tebingtinggi, niat mencari kerja, dirinya malah menjadi korban pelecehan dan pembunuhan.

Korban adalah berinisial S (23), warga Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Jasadnya dibuang ke ladang ubi di Desa Kuta Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Selasa (6/6/23).

Advertisement

Selain menjadi korban pelecehan dan pembunuhan, sepeda motornya juga dibawa kabur oleh pelaku, Riski Pratama (19) yang tak lain merupakan pihak yang membuka lowongan pekerjaan kepada S.

Baca Juga:

Diketahuinya S menjadi korban pembunuhan ketika sang suami bernama Dicky (27) melihat unggahan di media sosial tentang adanya sesosok jasad wanita ditemukan di ladang ubi. Kala itu, dia menduga jasad itu adalah istrinya.

Dugaan itu diperkuat dengan adanya beberapa barang mirip milik istrinya yang telah 16 hari meninggalkan rumah.

"Sehingga pelapor melihat ada beberapa barang-barang yang mirip dengan barang korban yang telah hilang meninggalkan rumah selama 16 hari," kata Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto, Jumat (9/6/23).

Dicky yang melihat hal itu, lalu beranjak ke lokasi kejadian. Ternyata benar, jasad di kebun ubi tersebut merupakan istrinya. Atas peristiwa itu, Dicky membuat laporan ke Polres Tebingtinggi.

Agus menjelaskan, peristiwa pembunuhan itu bermula pada Mei 2023. Saat itu, pelaku membuat unggahan di facebook bahwa dia sedang mencari pengasuh anak. Melihat itu, korban lalu mengirim pesan kepada pelaku.

"Korban menginbox facebook pelaku yang mana korban berminat untuk bekerja pada pelaku," ujarnya.

Selang empat hari, korban datang ke rumah pelaku untuk mengecek lokasi tempat kerjanya itu. Lalu, pada 22 Mei 2023 pagi, korban kembali datang untuk bekerja pertama kalinya di rumah pelaku di Jalan Taman Bahagia, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, dengan menaiki sepeda motornya.

"Di rumah pelaku tersebut hanya ada pelaku. Kemudian, sekira pukul 09.00 WIB rumah pelaku tersebut didatangi oleh warga dikarenakan pelaku hanya berdua di dalam rumah bersama korban. Kemudian korban disuruh warga untuk keluar dari rumah," kata Agus.

Korban pun kemudian pergi meninggalkan rumah pelaku. Tak berselang lama, pelaku bertemu dengan korban yang saat itu tengah duduk di atas sepeda motornya di dekat makam pahlawan Kota Tebingtinggi.

Pelaku menemui korban dan mengajaknya untuk jalan-jalan ke Kota Pematang Siantar. Setelah jalan-jalan, sekitar pukul 13.00 WIB, korban dan pelaku kembali ke Kota Tebingtinggi.

"Pelaku dan korban kembali ke Kota Tebingtinggi dan membawa korban berkeliling kota dan berhenti di Desa Kuta Baru. Selanjutnya, pelaku membawa korban ke ladang ubi tersebut dengan beralasan mengambil manggis," jelasnya.

Setiba di ladang ubi, pelaku langsung memiting korban dari belakang menggunakan tangan kanan sembari melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Setelah korban lemas, pelaku melilitkan leher korban dengan tali tas.

Setelah itu, pelaku mengambil handphone yang berada di tas korban serta membawa kabur motor korban. "Pelaku menjual sepeda motor korban di daerah Belawan seharga Rp 2 juta," jelasnya.

Setelah menjual motor korban, pada 2 Juni 2023, pelaku berangkat ke Provinsi Riau. Polisi yang tengah menyelidiki kasus tersebut lalu menangkap pelaku pada 7 Juni 2023 sekitar pukul 03.30 WIB di Kota Dumai, Provinsi Riau.

"1x12 jam terhitung dari mayat tersebut ditemukan pelaku tersebut berhasil diamankan yang dibantu oleh personel Polres Dumai," ujarnya.

Usai diamankan, pelaku lalu dibawa ke Polres Tebingtinggi. Saat diinterogasi, pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena faktor ekonomi. "Pelaku dijerat Pasal 338 Subs 365 Ayat 3 KUHPidana," pungkasnya. (HM/dtc).

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru