Penyaluran KUR Nasional Capai Rp352,18 Triliun

- Sabtu, 24 Desember 2022 21:05 WIB
Penyaluran KUR Nasional Capai Rp352,18 Triliun
bulat.co.id/Elfa Harahap
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan penawaran KUR kepada salah satu pedagang di Pusat Pasar Medan, Sabtu (24/12/2022).
bulat.co.id -Sebagai upaya meningkatkan kemudahan bagi pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di Indonesia, pemerintah terus memberikan berbagai program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun 2022, Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan KUR nasional mencapai Rp352,18 triliun atau 94,37% dari target tahun ini.

Jumlah tersebut telah diberikan kepada 7,34 juta debitur. Sebanyak 56,5% diberikan ke sektor produksi dan 43,5% ke sektor nonproduksi (perdagangan). Adapun KUR yang ditawarkan mulai dari Rp10 juta – Rp100 juta dengan bunga 3% per tahun dan 6% per tahun untuk Rp100 juta- Rp500 juta.

Baca Juga:Tinjau Harga Sembako di Medan, Menko: Harga Naik Karena Nataru Saja

"Kemudahan lainnya, KUR ditawarkan tanpa agunan apa pun. Jika tahun ini dana untuk KUR mencapai Rp373 triliun, maka tahun depan ditingkatkan lagi menjadi Rp450 triliun. Bank yang hadir hari ini adalah Bank BRI, Bank Sumut, Bank Syariat Indonesia, Japrindo dan Askrindo," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Medan, Sabtu (24/12/2022).

Untuk Sumatera Utara (Sumut) sendiri, khususnya Bank Sumut menyebutkan KUR yang sudah diberikan kepada debitur sebesar Rp1,3 triliun sepanjang tahun 2022. Jumlah tersebut disalurkan kepada 43.000 nasabah.

"Ada penambahan 300 miliar lagi beberapa waktu lalu. Jadi, tahun ini total penyaluran KUR sebesar Rp1,3 miliar. Sebanyak 43 ribu nasabah yang menerima kebanyakan di bidang perdagangan. Dilihat dari wilayahnya, warga Medan yang memperoleh KUR sebesar 30 persen dan Deli Serdang 18 persen," kata Direktur Utama Bank Sumut, Rahmat Fadillah Pohan.
Ia menambahkan, pedagang kedepannya diminta untuk lebih digitalisasi dalam memproses pinjaman KUR. Sebab, sistem digitalisasi akan segera diberlakukan sepenuhnya di tahun-tahun mendatang.

"Banyak yang beranggapan mengajukan KUR sulit. Sebenarnya tidak sulit, hanya saja saat ini kita menggunakan proses digital. Pihak kita tetap akan mendampingi masyarakat dalam memberikan informasi digital. Ada tim kita yang akan mengedukasi masyarakat terkait digitalisasi. Namun, verifikasi tetap di kementerian. Kesulitannya jika nasabah itu nunggak. Meski begitu, kami masih bisa membantunya dengan menambah jumlah KUR agar tunggakan sebelumnya dapat dilunasi dengan pinjaman baru. Namun, bagi nasabah yang belum pernah meminjam akan lebih mudah," tambahnya.

Masih kata Rahmat Fadillah Pohan, program KUR diberikan kepada masyarakat untuk mengurangi pinjaman ke rentenir.

"Masyarakat minjam pada rentenir bisa saja bunganya 6 persen dalam 1 bulan. Jika melalui KUR, misalnya minjam 10 juta rupiah, maka bunga dalam satu tahun hanya 600 ribu rupiah. Kemudian, dicicil pula. Ini sangat meringankan," tutupnya.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru