Terjawab, Bau Bunga di Jalan Kota Medan Ternyata Karena Ini

- Sabtu, 24 Desember 2022 08:30 WIB
Terjawab, Bau Bunga di Jalan Kota Medan Ternyata Karena Ini
bulat.co.id/M Syahbaini
Bunga Pulai

bulat.co.id -Pertanyaan mengapa di beberapa jalan Kota Medan tercium aroma bunga menyengat akhirnya terjawab. Sebuah pohon besar dengan bunga warna kuning yang mengeluarkan aroma tajam di seputaran Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Medan Timur, Jalan Madong Lubis, Kelurahan Pandau Hulu I, Kecamatan Medan Kota, Medan, menjadi jawabannya.

Advertisement

Pengurus GBKP Runggun Medan Timur, Pendeta J Tarigan telah mengetahui bahwa bau bunga ini lagi viral di sosial media. Pasalnya, hampir di sepanjang Kota Medan seperti kawasan Glugur, Jalan T Amir Hamzah, Medan Johor, Jalan Marelan dan lainnya.

Baca Juga:
Baca Juga:Heboh Bau Bunga di Jalan Kota Medan, Begini Penjelasannya

"Pohon ini namanya Pulai, ini sudah puluhan tahun di halaman gereja, kurang lebih tingginya ini 5 sampai 6 meter. Memang, kalau sudah mekar bunga, baunya sangat menyengat sampai keluar jalan-jalan," ungkapnya, kepadabulat.co.id, Sabtu (24/12/2022).

Dia katakan, biasanya bunga Pulai berbunga pada penghujung tahun atau musim penghujan tiba. Jadi, jika musimnya tiba, bunganya sangat banyak dan menyelimuti pohon tersebut.

"Ya wanginya seperti ini, pas pula menjelang Natal dan Tahun Baru. Tentu Jemaat pasti banyak yang datang untuk merasakan aroma bunga ini," tambah Pendeta J Tarigan.


Diketahui, Pohon Pulai oleh sebagian masyarakat Indonesia dianggap sebagai pohon keramat. Masyarakat Bali misalnya, menganggap pohon yang bisa tumbuh pada ketinggian 500-1000 di atas permukaan laut ini dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus.

Tidak hanya di Bali, masyarakat di Sumatera Selatan khususnya desa Tokorejo, kecamatan Madang Timur, kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga menganggap memiliki kekuatan yang dapat memberikan keselamatan dan perlindungan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Desa Tekorejo.

Meskipun oleh sebagian masyarakat dianggap keramat, Pohon Pulai justru menarik para peminat bonsai dan dianggap sebagai tanaman eksotik bahkan bernilai ratusan juta rupiah.

Pulai adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Pulai dikenal dengan banyak nama lokal, yakni pule (Melayu dan Jawa), lame (Sunda), polay (Madura), hanjalutung (Kalimantan Selatan), kayu skala (Minahasa), rita (Makasar), lita-lita (Bugis), tewer (Banda), leleko (Halmahera), hange (Ternate), dan allag (Papua).

Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 meter. Batangnya berwarna hijau gelap. Akar atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat. Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.

Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat. Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm.

Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru