Terjawab, Bau Bunga di Jalan Kota Medan Ternyata Karena Ini
Diketahui, Pohon Pulai oleh sebagian masyarakat Indonesia dianggap sebagai pohon keramat. Masyarakat Bali misalnya, menganggap pohon yang bisa tumbuh pada ketinggian 500-1000 di atas permukaan laut ini dianggap sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus.
Tidak hanya di Bali, masyarakat di Sumatera Selatan khususnya desa Tokorejo, kecamatan Madang Timur, kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga menganggap memiliki kekuatan yang dapat memberikan keselamatan dan perlindungan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Desa Tekorejo.
Baca Juga:
Meskipun oleh sebagian masyarakat dianggap keramat, Pohon Pulai justru menarik para peminat bonsai dan dianggap sebagai tanaman eksotik bahkan bernilai ratusan juta rupiah.
Pulai adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Pulai dikenal dengan banyak nama lokal, yakni pule (Melayu dan Jawa), lame (Sunda), polay (Madura), hanjalutung (Kalimantan Selatan), kayu skala (Minahasa), rita (Makasar), lita-lita (Bugis), tewer (Banda), leleko (Halmahera), hange (Ternate), dan allag (Papua).
Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 meter. Batangnya berwarna hijau gelap. Akar atau yang disebut dengan jangkar tanaman berbentuk tunggang dan berwarna coklat. Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.
Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat. Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm.