Diduga Depresi, Perempuan Asal Asahan Tabrakan Diri Saat Kereta Api Melintas

- Sabtu, 17 Desember 2022 18:35 WIB
Diduga Depresi, Perempuan Asal Asahan Tabrakan Diri Saat Kereta Api Melintas
Istimewa
Rel kereta api Jalan Kapten Muslim, Lingkungan IV, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (17/12/2022).
bulat.co.id -RK (20) warga Asahan diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakan diri pada saat kereta api melintas, Jalan Kapten Muslim, Lingkungan IV, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (17/12/2022).

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Edrino Sihombing menerangkan, kejadian tersebut sekira pukul 09:00 WIB. Ketika itu, ada beberapa saksi melihat seorang wanita berpakain hitam berada di kawasan rel kereta api.

"Kemudian, saksi tersebut mendengar ada suara benturan. Ternyata itu merupakan seorang gadis yang berdiri di arel rel kereta api tadi," ucap Kapolsek kepada waartawan.

Baca Juga:Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Langkat Mengaku Butuh Uang

Melihat kejadian itu, warga menghubungi pihak kepolisian. Setelah mendapat laporan, Kapolsek menugaskan personel menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari barang bukti dan keterangan saksi.

"Dari olah TKP, tak ada bukti-bukti kekerasan terhadap perempuan tersebut. Diduga ia bunuh diri, dan dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Hal ini juga dikuatkan dari keterangan temannya Rizky. Ia katakan, pada Hari Jumat (16/12/2022) sore korban hendak menginap di kontrakannya.

"Kata saksi itu, korban menyatakan sedang mengalami permasalahan yang berat, akan tetapi korban tidak secara terus terang mengungkapkannya kepada saksi. Keesokan harinya, korban permisi keluar untuk mencari makan atau sarapan. Setelah itu, dia sudah tak ada kabar lagi," ucapnya.

Ternyata, Heri bilang dari keterangan keluarga korban hendak ke Medan. Hanya saja, tak tau tujuannya. Tiba-tiba dikabarkan ia sudah tewas di areal rel kereta api kawasan Medan Helvetia.

"'Sekira pukul 10.00 WIB, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Medan dengan menggunakan mobil Ambulance untuk dilakukan autopsi," pungkas Kapolsek.

Perlu diingat, berita ini hanya sebagai informasi semata bukan untuk ditiru. Jika Anda mengalami depresi atau stres berat bisa menjumpai tokoh agama, psikolog, psikiater dan lainnya.

Advertisement
Halaman :
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru