Viral Driver Taksi Online di Medan Lecehkan Penumpang Siswi SMA, Pegang Paha Sampai 3 Kali
Akun instagram @tkpmedan yang dilihat bulat.co.id pada Jumat (22/12/2023), mengungkap kronologi yang disampaikan pengirim video tersebut.
"(Perjalanan) Dari jalan Multatuli ke sekata pertama dia megang paha adik saya di Jalan teratai, terus kedua di belokan yang keluar dari Jalan Teratai itu, ketiga di Sekata dia megang juga," ungkap narasi dalam postingan tersebut.
Baca Juga:
Ia mengungkap di dalam mobil tersebut ada 6 penumpang. Adiknya atau korban berada di samping driver (di depan), 2 penumpang di tengah dan 3 lainnya di belakang.
Meski mengalami pecehan, korban tidak berani bereaksi. "Adik saya tidak berani teriak karena takut, dan dia cuman chat temen di belakangnya. Terus sampai di tujuan adik saya baru teriak, dan keluar lah warga sekitar," tuturnya.
Kemudian terjadilah cekcok seperti dalam video sebelum akhirnya pelaku kabur dari lokasi karena warga mulai berkumpul.
"Di lokasi tidak ada laki laki jadinya driver bisa kabur," ujarnya.
Sopir Taksi Dihadang Emak-emak
Sesampainya di lokasi Jalan Sekata Medan, sopir dipaksa turun dan dilabrak emak-emak. Iamemelas mengaku tidak ada niat untuk megang paha korban.
"Saya dari hati kecil saya, jujur tidak ada niat. Mohon maaflah," ujarnya.
"Tidak ada niat tapi sampai 3 kali lo pak. Tapi anaknya sampai nangis. Anaknya trauma lo pak," ujar seorang ibu dalam video tersebut.
"Kok bisa tangannya ke paha dia (korban) gak bisa itu, itu hanya omongan dia," ujar warga yang lain.
Setelah sekitar satu menit berdebat, sopir kemudian kabur
Penjelasan Korban
OS selaku korban yang masih duduk di bangku SMA mengatakan kejadian itu berlangsung pada Kamis (21/12/2023) sore. Saat itu, ia bersama 5 kawannya memesan taksi online dari Jalan Multatuli ke Jalan Sekata.
"Waktu itu, saya duduk di depan, tepat samping drivernya. Nah, sepanjang perjalanan saya dia memegang paha saya sebanyak tiga kali," kata OS kepada detikSumut, Jumat (22/12).
Saat itu, ia dalam keadaan takut sehingga tidak berani memarahi pelaku. Namun OS memberitahu perilaku pelaku ke kawannya melalui pesan WhatsApp (WA).
Sesampainya di lokasi, OS dan kawan-kawannya langsung mengadu ke orang tua salah seorang kawannya. Pelaku sempat disuruh untuk keluar mobil untuk mengklarifikasi persoalan itu.
Sayangnya, pelaku sempat menolak. Sampai akhirnya, warga sekitar pun turut mencoba membantu dengan hendak mengarahkan batu ke mobil pelaku. Di situ lah, pelaku akhirnya keluar dari mobilnya.
"Pelaku dimarahi tapi masih tetap tidak mengaku. Pelaku bilang bukan meraba saya tetapi, alasannya, mau mengambil handphonenya. Ya gak terima lah kami," ucapnya.
"Sampai akhirnya pelaku minta maaf kepada saya dan pergi meninggalkan lokasi. Ya saya harap ini jadi pelajaran agar tidak ada korban lainnya nanti," tutupnya.