Ancam Bunuh Jurnalis, Ketua OKP di Medan Ditangkap Polisi

Redaksi - Sabtu, 09 September 2023 22:05 WIB
Ancam Bunuh Jurnalis, Ketua OKP di Medan Ditangkap Polisi
Internet
Pelaku saat diamankan polisi
Advertisement

Atas kejadian itu, FS pun merasa ketakutan dan terancam. Alhasil, dia melaporkan dugaan pengancaman itu ke Polrestabes Medan pada 7 September.
Laporan itu diterima dengan nomor: STTLP/3012/IX/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut. FS melaporkan IS atas dugaan tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Baca Juga:

"Atas pengancaman ini saya merasa ketakutan dan merasa keamanan saya dan keluarga terancam. Kemudian, saya melaporkan ke Polrestabes Medan. Saya berharap aksi premanisme apalagi ancaman kekerasan terhadap jurnalis bisa ditangani dengan serius dan pelaku bisa ditangkap dan proses hukum," pungkasnya.

Sebelumnya, kasus ledakan gas terjadi di Jalan Panglima Denai. Tempat itu disebut merupakan milik IS.

Baca Juga :Anak Pemilik Kos Gelapkan Sepeda Motor Mahasiswi di Medan

Hal itu terungkap dari salah satu mantan pekerja di pangkalan tersebut, yakni J (nama samaran). J diketahui terkena luka bakar akibat ledakan gas itu pada Minggu (9/4) menjelang siang.

"Kemarin kami yang terkena ledakan gas ada enam orang. Saya mendapat luka bakar 80 persen di tubuh. Itu kejadiannya Minggu kemarin," kata J, Minggu (16/4).

J menceritakan sebelum kejadian, dirinya bersama kawannya yang lain merokok di lantai satu ruko tiga lantai yang dijadikan pangkalan gas tersebut. Tiba-tiba ada api yang menyambar hingga mereka terluka.

"Ledakan itu terjadi sehabis kami mengoplos gas dari tabung gas 3 kg dipindahkan ke tabung 12 kg menggunakan sebuah alat," ungkapnya.

"Kami merokok di dalam karena kalau di luar saya takut dimarahi taukenya. Saya sudah tiga tahun kerja di situ. Karena kejadian itu lah, saya memutuskan untuk berhenti," sambungnya.

J mengatakan biasanya tabung gas 12 kg itu dijual ke daerah Aceh. Sementara tabung gas 3 kg biasanya diambil dari berbagai daerah misalnya dari kawasan Pakam.

Dia menyampaikan dalam satu hari para pekerja bisa menghasilkan sekitar ratusan tabung gas 12 kg oplosan. Harga tabung gas 12 kg itu pun biasanya dijual dengan harga sekitar Rp 120 ribu.

"Kemarin saya dibayar sekitar Rp 100 ribu per hari. Kerjanya tiap hari dari pagi sampai malam hari. Setelah kejadian itu saya enggak mau lagi lah. Lagi pula kemarin kami hanya diberikan Rp 5 juta untuk berobat," ujarnya. (dtc).

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru