Masyarakat Singkuang I Pilih Menginap Walaupun Diterima Bupati Madina Gegara Tak Ada Kata Sepakat

Aksi damai yang dilakukan oleh masyarakat Singkuang I ini, merupakan lanjutan dari aksi damai yang dilaksanakan di depan Gedung DPRD Madina pagi tadi, Rabu (7/6/23).

Walaupun diterima, masyarakat Singkuang I pun memilih menginap di gedung DPRD Madina.

Baca Juga:

• Pilkada Serentak 2024, Ketua DPRD Madina Soroti Tingkat Kehadiran Pemilih Rendah
• Terkait Laporan Tim ONMA, KPU Siap Laksanakan Apapun Keputusan Bawaslu
• Bupati dan DPRD Madina Tandatangani Nota Kesepakatan KUA-PPAS APBD 2025

Bupati duduk bersama dengan masyarakat Singkuang I di depan kantornya dan menjelaskan permasalahan yang terjadi antara masyarakat Singkuang I dengan PT. Rendy Permata Raya.

Menurut Bupati, pihak Pemkab sudah beberapa kali melakukan proses mediasi antara yang berselisih.

"Saya bukan tidak mau turun ke Singkuang I, atau tak perduli dengan masyarakat di sana. Perwakilan saya, sudah berulang kali turun dan berusaha menyelesaikan perselisihan tersebut," ucap Bupati.

Sukhairi pun mengaku dirinya tak pernah diam untuk menyelesaikan permasalahan hak lahan kemitraan masyarakat Singkuang I. Bahkan dia pun berulang kali ikut dalam mediasi dengan pihak PT. Rendi Permata Raya.

"Bahkan ada permintaan dari masyarakat Singkuang I untuk meminta 200 hektare dari dalam HGU. Saya pun coba bernegosiasi langsung dengan pemilik perusahaan. Alhamdulillah permintaan dari masyarakat direalisasikan dan disetujui 200 hektare," ungkap Bupati di hadapan masyarakat Singkuang I.

Namun, ungkapan Bupati ini pun tak bisa memuaskan masyarakat Singkuang I. Mereka tetap meminta sebesar 50% dari dalam HGU yaitu sebesar 300 hektare. Sehingga masyarakat pun memilih kembali untuk mundur dan merapatkan apa yang disampaikan oleh Bupati.

Hingga saat ini, masyarakat Singkuang I masih bertahan di depan Gedung DPRD Madina. Menurut informasi dari beberapa masyarakat Singkuang I, malam ini mereka memilih menginap di depan Gedung DPRD Madina.

"Rencananya malam ini kami memilih menginap di DPRD Madina. Kami akan bertahan hingga permintaan kami yang 300 hektare itu di setujui oleh PT. Rendi," tutur salah seorang masyarakat Singkuang I.