Pengurus PWNU Sumut Dilantik, Gus Yahya Ajak Nahdilyin untuk Berkhidmat

bulat.co.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyampaikan selamat datang abad ke 2 Nahdlatul Ulama.
Baca Juga:
"Mari kita terus berkhidmat bersama NU dan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Gus Yahya pada acara Tasyakuran 1 Abad NU dan Silaturhmi Akbar bersama warga serta kader NU se Sumatera Utara, Kamis (18/6/2023).
Acara Tasyakuran dan Silaturahmi Akbar ini digelar di lapangan tanah merah Pondok Pesantren Mustafawiyah Purbabaru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dihadiri belasan ribu warga NU dan santri.
Baca Juga: PWNU Sumut Ziarah Kubro 20 Makam Ulama">Jelang Tasyakuran 1 Abad NU, PWNU Sumut Ziarah Kubro 20 Makam Ulama
Menurut Gus Yahya, Kabupaten Mandailing Natal merupakan embrio berdirinya Nahdlatul Ulama di Sumatera Utara, pada saat itu di Sibolga sebagai ibukota kerisidenan Tapanuli.
Tokoh pendiri NU di Madina adalah seorang kiyai dan ulama yakni KH Mustafa Husain Nasution yang juga pendiri Pondok Pesantren Pesantren Mustafawiyah Purbabaru.
Jadi tidak berlebihan jika disebut Sumatera Utara sebagai titik nol peradaban Islam di nusantara."Madina inilah titik nol perkembangan NU di Sumut," ujar Gus Yahya.
Dikatakan, memasuki abad kedua NU memperoleh momentum besar, misalnya saat ini kader-kader NU telah tersebar diseluruh elemen masyarakat. Mulai jajaran pemerintahan, legislatif dan lainnya.
"Jangan sia-siakan momentum besar ini untuk berkiprah dan berkahnya dapat dirasakan oleh masyarakat oleh rakyat secara langsung. Ke depan NU harus mampu mewujudkan impian masyakat, sehingga keberkahan NU dapat dirasakan secara langsung," ujar Gus Yahya.
Gus Yahya mengatakan, saat ini NU sedang melakAsanakan program organisasi gerakan kemaslahat keluarga. Artinya, pengurus Nadlatul Ulama hingga jajaran tingkat desa mampu memperhatikan apa yang dibutuhkan masyarakat.
"Kebutuhan itulah yang harus diwujudkan melalui NU," ujar Gus Yahya, seraya mengajak warga nahdliyin untuk mendukung Presiden Jokowi hingga masa akhir jabatannya.
Hadir dalam acara itu, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Tokoh NU Nasional yang juga Menteri BUMN Erik Tohir, Kapoldasu Panca Simanjuntak,Pangdam I/ BB, Ketua MUI Sumut H Maratua Simanjutak, Bupati DS, Bupati Madina, Wakil Bupati Sergai, Bupati Tapsel, dan jajaran lainnya.
Tokoh Nasional NU Erik Tohir, pada kesempatan itu mengatakan, tidak ada islam maka tidak ada Indonesia. Jika Islam dimajukan maka Indonesia akan maju.
Menurut Erik, Islam telah membawa keberkahan untuk bansa ini. Sudah seharusnya umat Islam menghadirkan solusi berbagai persoalan yang dihadapi bangssa.
"Satu abad NU penting sebagai landasan kemajuan Nahdlatul Ulama untuk lebih maju lagi ke depan," kata Erik.
Ketua PWNU Sumut KH Marahalim Harahap, menyampaikan terimakasih kepada Ketua PBNU atas dukungan diselenggarakannya tasyakuran 1 Abad dan menuju Abad kedua Nahdlatul Ulama.
Marahalim mengajak kepada para juriyat untuk bersama-sama berkhidnat di NU yang sudah memasuki abad kedua.
"Jangan takut untuk membuat program kerja dan jangan takut bermimpi," ujar Narahalim seraya menyampaikan terimakasih kepada Erik Tohir yang turut mensukseskan kegiatan ini.
Ketua Panitia Tasyakuran 1 Abad NU dan Silaturahmi Akbar warga dan kader NU, Musa Rajekshah, menyampaikan laporan berbagai kegiatan yang digelar dalam rangkaian kegiatan ini.
Diantaranya ziarah kubro ke makam para aulia,ulama dan tokoh NU di Sumatera Utara, seminar nasional, lomba hadrah, dan lainnya.
Mudir Ponpes Mustafawiah KH Mustafa Bakri Nasution, saat menyampaikan ucapan selamat datang mengatakan, berharap di bawah kepemimpinan Gus Yahya NU semakin jaya. Juga kepada Erik Tohir untuk tetap berkhidmat bersama NU.
Ucapan terimakasih kepada Wagubsu Musa Rajekshah yang sudah seperti saudara kandung di NU, dan sumbangsihnya terhadap Ponpes Mustafawiyah.
Terimakasih kepada Ketua PWNU Sumut H Marahalim yang telah memberikan barokah besar mensukseskan acara ini.
Dalam acara itu juga dilakukan pelantikan Pelantikan DPP Ikatan Lamuni Mustafawiyah (Kamus) dibawah kepemimpinan M Asdi Simanjuntak, dr Mawardi Seregar, dan Ahmad Husein Harahap.
Kemudian Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut diawali dengan pembacaan Surat Keputusan PBNU oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, tentang susunan PWNU Sumut masa khidmat 2022-2027, yakni Mutasyar, Suriyah, Khatib, Akhwan, dan Tanfidziah PWNU.
Dengan susunan kepengurusan Ketua PWNU Sumut Dr H Marahalim Harahap MHum, Sekretaris H Zulkifli Sitorus MA, Bendahara Ridho Saputra Manurung. Sekaligus pelantikan Lembaga-Lembaga di PWNU Sumut

Jika Akan Difungsikan, Pedagang Minta Fasilitas Pasar Ex Bioskop Tapanuli Diperbaiki

PN Mandailing Natal Gelar Kampaye Publik "No Gratifikasi, No Korupsi, No Pungli"

Kepala Kejaksaan Negeri Mandailing Natal Melantik 3 Pejabat Eselon IV pada Kejaksaan Negeri Mandailing Natal

Diduga Lakukan Penipuan Dan Penggelapan, Warga Hutanamale PSM Dilaporkan Ke Polres Madina

Surya Wahyu Danil : Masyarakat Madina Harus Hormati Proses MK
