Akibat Gelombang Tinggi, Nelayan di Lembata Kesulitan Melaut

Istimewa
Armada penangkapan ikan milik nelayan di NTT.
bulat.co.id -Para nelayan di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur kesulitan melaut karena gelombang tinggi pada musim barat. Hal ini juga berdampak pada hasil tangkapan ikan.
"Sekarang musim gelombang, susah dapat ikan," kata Imran, nelayan di daerah pesisir Rayuan Kelapa, Kota Lewoleba, Jumat (9/12/2022).
Menurut dia, gelombang berdampak pada hasil tangkapan nelayan purse seine di Lembata, apalagi rata-rata daerah penangkapan di berada di laut Flores, yang adalah laut lepas.
"Mau berlabuh saja berat, apalagi mau lingkar pukat tinggi mau 2-3 meter," ujar Imran.
Nelayan asal Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Fikran Ola mengaku kewalahan. Pasalnya, gelombang tinggi membuat dia tidak lagi menangkap banyak ikan.
"Kami nelayan purse seine dan tuna di sini sudah tidak lagi melaut," sebut Fikran Ola.
Dia menuturkan, gelombang tinggi membuat hasil tangkapan berkurang. Bahkan, sudah sepekan dia terpaksa tidak bisa melaut.
Baca Juga: Stok Pupuk Menjelang Musim Tanam di Lembata Dilaporkan Cukup
"Musim panas satu malam bisa 6-7 basket, sekarang hanya untuk ikan makan saja susah," terang Fikran Ola.
Akibat dari gelombang tinggi ini juga berdampak pada harga jual ikan di sejumlah pasar tradisional di Lembata.
"Kombong 4 ekor 50 ribu, dulu itu murah, ikan beduk, melus, tongkol, cakalang dan lain lain juga sudah pada mahal semua," papar Halima, salah satu penjual ikan di Pasar TPI Lewoleba.
Editor
:
Tags
Berita Terkait

Nelayan Mitra Bajo Menolak Aktivitas Reklamasi di Pantai Mawatu

Mawatu Resort Babat Mangrove untuk Bangun Tanggul, AHY: Mangrove Itu Tanggul Alami

Wagub Jhoni Asadoma Tinjau Hotel yang Membabat Mangrove dan Memagari Laut di Labuan Bajo

Wagub NTT Tahan Kencing Gara gara Toilet Rusak

Walhi NTT Buka Suara Soal Reklamasi Pantai Mawatu Resort

Floresa Minta Polda NTT Profesional Tangani Kasus Kekerasan Terhadap Pimred Floresa
Komentar