Pengguna Puas dengan Jalan Mulus di Kota Lewoleba
bulat.co.id - Warga Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, merasa puas dengan pekerjaan hotmix jalan yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lembata.
Salah satu warga Kelurahan Lamahora, Kornelis Kewa Aman mengaku, terbantu dengan kondisi jalan yang saat ini sudah di hotmix.
Baca Juga:
Pasalnya, kurang lebih sepuluh tahun jalan di samping SMA PGRI Lewoleba menuju ke Pasar Lamahora itu tidak pernah beraspal mulus.
"Ini kami punya daerah, jalan ini ke atas sampai di pasar, dulu parah, lubang sana sini, sudah begitu kerikil lepas juga banyak," pungkas Kornelis, Jumat (18/11/2022).
Hal senada dikatakan tukang ojek asal kecamatan Ile Ape, Thomas Toda. Ia menyatakan, kalau dirinya tidak kesulitan lagi saat melewati jalan rusak atau gang dan lorong saat mengantar penumpang.
"Sekarang sudah bagus sekali, kami ojek rasa puas," pungkasnya singkat.
Warga Kota Lewoleba lainnya, Deni Wahon menjelaskan saat ini wajah Ibu Kota Lembata sudah berubah lebih baik berkat proyek PEN yang digagas Pemda Lembata.
"Dulu macam kampung kumuh," sebut Deni Wahon.
Dari sisi pengusaha rental mobil, Iskor Making menilai dengan adanya perbaikan jalan, maka orang dari luar yang biasa ke Lembata tidak lagi mengeluh soal kondisi jalan rusak. Pun, dapat meningkatkan penjualan jasa untuk pelaku usaha rental mobil di Lembata.
"Dalam perjalanan, biasanya mereka selalu soroti Lembata, ko macam begini, jalan dalam kota macam di desa saja," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lembata Aloyis Muli Kedang mengatakan kalau proyek jalan yang sekarang sedang di kerjakan itu merupakan upaya pemerintah dalam membangun daerah.
"Masyarakat dapat melakukan pengawasan sebagai bentuk dari mengawal seluruh aspek pembangunan di daerah," kata Aloyis.
Untuk diketahui, proyek peningkatan infrastruktur jalan di kabupaten Lembata ini bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 225 miliar.
Dana sebesar itu digunakan oleh Pemda Lembata dalam bentuk pinjaman yang dikucurkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) yang nantinya Pemda Lembata sendiri juga akan mencicil sebanyak Rp 32 miliar per tahun selama delapan tahun.
Oleh karena itu perlu ada pengawasan, baik dari sisi lembaga legislatif maupun masyarakat sebagai pengguna infrastruktur itu sendiri. (Ted)