Enam Desa di Kabupaten Lembata Masuk Kategori Zero Stunting

- Senin, 31 Oktober 2022 21:05 WIB
Enam Desa di Kabupaten Lembata Masuk Kategori Zero Stunting
Penandatangan komitmen bebaskan kasus stunting di Lembata dalam rembuk stunting tingkat kabupaten Lembata (Foto: bulat.co.id/ted)

bulat.co.id - Penanganan stunting yang gencar dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata berkolaborasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa di Kabupaten Lembata telah memberikan angin segar.

Advertisement

Jika Juli 2021, angka stunting di Kabupaten Lembata pada 22,7 persen, maka pada Agustus 2022 turun hingga 15,9 persen. Bahkan, enam desa di empat kecamatan yang masuk kategori zero stunting setelah dilakukan intervensi terintegrasi.

Baca Juga:

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata Bala Warat Gabriel dalam paparannya saat Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Lembata, Sabtu (29/10/2022) di aula kantor Bupati Lembata mengatakan, enam desa itu yakni Desa Waimatan, Baolaiduli, dan Lamagute di Kecamatan Ile Ape Timur, Desa Palilolon di Kecamatan Ile Ape, Desa Lolong, Kecamatan Nagawutun, dan Desa Doripewut, Kecamatan Atadei.

Diharapkan, kepada desa-desa yang sudah zero stunting supaya tetap dipertahankan agar tak ada lagi penambahan kasus dan ke depan bisa menjadi desa model pembelajaran menurunkan stunting.

Dalam penanganan stunting, terangnya, para kepala desa telah mengalokasikan anggaran di setiap desa.

"Intervensi penanganan selama ini, semua kepala desa siapkan dana untuk penanganan, dengan jumlah variatif," katanya.

Selain itu, setiap OPD di Lembata juga dibagi untuk mendampingi desa-desa yang ada. Setiap OPD kebagian mendampingi satu desa, kecuali Dinas Kesehatan dan RSUD yang mendapatkan dua desa dampingan.

Berkat pendampingan yang dilakukan bersama secara terintegrasi, maka pada Agustus ketika dilakukan penimbangan, angka stunting turun drastis.

Walau telah dilakukan pendampingan, namun terkadang keluarga yang anaknya stunting masih belum sepenuhnya memberikan perhatian pada asupan gizi terhadap anak.

"Jadi walau kami sudah kerja maksimal tapi kalau selama orang tak paham pola asupan gizi maka stunting akan tetap ada. Termasuk sanitasi, lingkungan, dan air bersih," ungkapnya.

Karenanya, ia terus mendorong petugas di puskesmas untuk tak henti-hentinya turun memberikan pemahaman kepada masyarakat.

(ted)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru