Polda Sumut Lakukan Pengungkapan 9 Pelaku Kasus Perampokan
bulat.co.id - Ditreskrimum Polda Sumut mengungkap sembilan orang pelaku perampokan, di Mapolda Sumut, Jumat (28/10/2022).
Diketahui, satu pelaku perampokan sepeda motor di Jalan Pukat VII, Kecamatan Medan Tembung berinisial FS. Kemudian dua pelaku berinisial NS dan RS pelaku perampokan uang BLT di Lubuk Pakam serta enam pelaku berinisial AS, DRS, MLS, MDS, AT dan OHR yang merupakan sindikat perampok lintas Provinsi dan Kabupaten.
Baca Juga:
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penangkapan terhadap kesembilan orang tersebut dilakukan dalam kurun waktu satu bulan terkahir. Untuk kasus FS, ia menyebutkan, penyidik saat ini masih memburu dua pelaku lainnya.
"Identitas kedua pelaku sudah diketahui dan saat ini sedang dalam pengejaran. Karenanya kepada keduanya diimbau agar menyerahkan diri sebelum nantinya tertangkap," ungkapnya kepada wartawan.
Hadi menjelaskan, kasus perampokan yang dilakukan FS bersama dua rekannya dengan modus membuntuti korbannya. Selanjutnya ketika sampai di rumah, para pelaku lantas melakukan perampasan sepeda motor korban.
"Aksi tersebut terjadi pada tanggal 26 September 2022 lalu. Para pelaku ini bukan sekali melakukan aksinya bahkan sudah termasuk residivis," jelasnya
Sementara itu, untuk kasus NS dan RS, Hadi menerangkan, kasus kejahatan mereka terjadi pada 6 September 2022 di depan kantor Dinas Keuangan dan Aset Negara, Deliserdang, di Lubuk Pakam. Modus mereka, melakukan pecah kaca mobil, usai mengintai korban saat keluar dari Bank.
"Dari empat pelaku yang teridentifikasi, dua orang berhasil diamankan," ucapnya.
Hadi menyebutkan, mereka berdua ditangkap saat hendak kabur ke kawasan Kabupaten Karo. Akibat aksi kejahatan mereka, total kerugian korban dari uang BLT yang dirampas sekitar Rp106 juta.
Sedangkan untuk kasus enam tersangka lainnya, Hadi menyatakan, merupakan pengungkapan dari tiga laporan polisi di Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba dan Kota Subulussalam, Aceh. Ketiga laporan itu, imbuh Hadi dilakukan pengembangan, hingga keenamnya dapat ditangkap di Asahan.
"Saat itu mereka hendak melakukan kejahatan yang sama. Modus mereka juga melakukan pecah kaca untuk merampok bahkan mereka tak segan-segan melukai korbannya," teranganya.
(Ban)