Polisi Ringkus Pelaku Penembakan Pendeta di Galang
bulat.co.id - Seorang pelaku yang diduga terlibat kasus penembakan Fernando Tambunan, Pendeta GSJA warga Perumahan viktory land Dusun III, Desa Jaharun A, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang berhasil ditangkap Polresta Deli Serdang.
Baca Juga:
Saat ini, polisi sudah menahan pelaku dan masih terus melakukan pengembang atas kasus ini. Dari berbagai informasi yang berhasil dihimpun, seorang pria yang merupakan salah seorang anggota ormas berinisial ZB, warga Desa Jaharun A Kecamatan Galang, diamankan pada Jumat (1/7/2022) siang, oleh petugas karena diduga pelaku penembakan.
ZB diamankan saat sedang berada di sebuah bengkel sepeda motor, dan langsung dibawa petugas ke Mapolresta Deli Serdang.
Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji membenarkan penangkapan pelaku dan saat ini masih melakukan pengembangan atas kasus penembakan pendeta GSJA yang dimaksud.
"Sudah ditangkap, saat ini masih pengembangan, nanti kalau sudah klop kita rilis," ucap Kapolresta saat dihubungi via seluler pada Sabtu (2/7/2022).
Diberitakan sebelumnya, pada Senin (27/6/2022) sekira pukul 21.00 WIB, Fernando Tambunan, pendeta GSJA terkena peluru tembakan saat dirinya sedang berada depan diteras rumah bersama istrinya. Korban tiba-tiba merasakan sakit di bagian dada dan melihat darah keluar dari bagian dada yang sakit tersebut.
Selanjutnya, korban bersama istrinya langsung di bawa ke klinik terdekat untuk diobati, namun karena lukanya yang cukup parah, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daet Amri Tambunan dan diketahui korban mengalami luka tembak diduga berasal dari senjata jenis senapan angin.
Petugas kepolisian yang mendapat informasi tersebut, selanjutnya datang ke TKP melakukan penyidikan dan olah TKP di sekitar rumah korban, termasuk dugaan kemungkinan lokasi pelaku melakukan aksi penembakan dari atas bukit kecil kebun kelapa sawit dan semak belukar yang berjarak lebih kurang 15 meter dari rumah korban.
Kondisi korban sudah mulai membaik, meski pihak RSUD Amri Tambunan sempat dua hari belum mengeluarkan peluru senapan yang bersarang di dada korban karena dianggap tidak membahayakan nyawa korban. Saat ini, berdasarkan informasi terakhir, korban sudah dibawa ke RS Adam Malik Medan guna operasi pengeluaran peluru di dadanya.
(and)