Satu Keluarga Wartawan Tanah Karo Hangus Terbakar

Dede Basyri Hasibuan - Kamis, 27 Juni 2024 18:01 WIB
Satu Keluarga Wartawan Tanah Karo Hangus Terbakar
istimewa
Warung kelontong yang dihuni satu keluarga Sempurna Pasaribu hangus terbakar. Istimewa : Sempurna Pasaribu dan istri tercinta. Istimewa : Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan bersama KBO Reskrim saat meninjau lokasi kebakaran.

Advertisement
Dikatakannya, dua mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi kejadian sekira pukul 04.30 WIB saat api sudah mulai mengecil. Kobaran api sudah lebih dulu meratakan bangunan warung kelontong terbuat dari papan dengan ukuran 2,5 x 4 meter tersebut.

Baca Juga:
"Kondisi memilukan terlihat saat proses evakuasi. Keempat korban ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi hangus terbakar di dalam warung kelontong, yang juga dijadikan sebagai kedai kopi itu. Keempat korban selanjutnya dibawa ke RSUD Kabanjahe pada pukul 05.20 WIB," pungkasnya.

Plh Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan saat meninjau lokasi kebakaran mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut. Kempat korban telah dibawa ke RS Brimob Medan untuk dilakukan otopsi.

"Peristiwa ini sedang dilakukan uji laboratorium forensik (Labfor). Hasilnya kita tunggu saja beberapa hari ke depan. Informasi sementara dari RSUD Kabupaten Karo, istri Sempurna Pasaribu dikabarkan sedang hamil tua. Tapi kita tunggu saja informasi lebih lanjut ya," pungkasnya.

Hingga pukul 13.30 Wib, Kapolres Tanah Karo bersama KBO Satreskrim, Iptu Togu Siahaan dan tim Inafis masih berada di lokasi kejadian, untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sekedar Mengenangmu Kawan

Dimata penulis, Sempurna Pasaribu merupakan sosok yang gigih, dan tangguh dalam menjalankan tugas sehari hari nya.

Penulis mengenal Sempurna Pasaribu sejak tahun 2010 akhir. Perna sama - sama di media cetak terbitan Medan. Hingga akhir hayatnya, korban menulis di situs online.

Dalam tongkrongan sesama wartawan, korban bisa membuat suasana, yang tadinya sedikit tegang menjadi kendor akibat celotehannya, serta khas tawanya.

Walau sering si tahanan (dojal - red) dalam berpendapat penulis, dan korban berujung mengakhiri dengan melepaskan tawa.

Senin terakhir komunikasi penulis dengan korban, dimana saat itu korban menyapa melalui jejaring WA, meski tidak panjang komunikasi telponan WA tersebut adalah komunikasi terakhir penulis dan korban.

Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru