Ternyata Ada Rahasia Terselubung Dibalik Pencarian Kapal Titanic
bulat.co.id -JAKARTA | Terkuak alasan dibalik pencarian kapal Titanic, ternyata
ada rahasia terselubung militer AS yang ingin mencari kapal lainnya.
Pada tahun 1985, bangkai kapal Titanic akhirnya ditemukan setelah karam pada
tahun 1912. Ternyata ada kisah menarik dalam penemuan itu lantaran ada misi
rahasia militer Amerika Serikat di baliknya.
Baca Juga :Ratusan Warga Berebut Minyak Goreng di Jalan Lintas
Menurut Ballard, ekspedisi pencarian Titanic sebenarnya bukan misi utama,
melainkan bagian dari misi militer AS untuk mencari dua kapal selam nuklir yang
hilang di dasar laut. "Mereka tidak ingin dunia mengetahuinya sehingga
saya harus menyamarkannya," kata Ballard yang dilansir detikINET.
Baca Juga:
Waktu itu selain di AL, Ballard juga ilmuwan kelautan di Woods Hile
Oceanographic Museum. Pihak AL menawarinya pendanaan dan kesempatan untuk
mencari bangkai Titanic, tapi ada syaratnya, yaitu dia harus mengeksplorasi USS
Thresher dan USS Scorpion terlebih dahulu. Keduanya adalah kapal selam nuklir
AS yang tenggelam di tahun 1960-an.
Baca Juga :Pura -Pura Tanyakan Alamat, Pelaku Hipnotis Rampas Motor dan Hp Korban
Baca juga: Keji! Keselamatan Awak Kapal Titan Sempat Jadi Bahan Taruhan
"Kami tahu di mana kapal selam itu. Apa yang mereka inginkan adalah agar
Rusia tidak mengikuti kami, karena kami menyelidiki senjata nuklir yang ada di
sana dan apa dampaknya pada lingkungannya," kata Ballard.
Ballard dan timnya diberi waktu 4 bulan dan berhasil mengeksplorasi kedua kapal
selam nuklir tersebut. Namun mereka hanya punya waktu 12 hari sisa untuk
mencari Titanic. Pada akhirnya, Ballard berhasil menemukan bangkai Titanic.
Karena waktunya pendek dan ada badai mengancam, dia menandai lokasi bangkai
Titanic. Selama sekitar setahun, dia bungkam atas penemuan itu. Ballard
akhirnya kembali pada Juli tahun 1986 dan membuat pemetaan serta studi pertama
terhadap bangkai Titanic.
Ada cerita bahwa saat penemuan awal Titanic, awak kapal merayakannya dan
sebotol sampanye dibuka. Tapi Ballard kemudian merasa malu. "Kami merasa
malu telah merayakannya. Mendadak kami menyadari bahwa kami tidak seharusnya
menari di atas makam seseorang," katanya.
Ballard menyuarakan penentangan terhadap upaya menyelamatkan artefak dari
kapal. "Tidak ada cahaya di kedalaman ini dan hanya sedikit kehidupan yang
dapat ditemukan. Ini adalah tempat tenang dan damai, lokasi yang pas untuk
sisa-sisa tragedi laut terbesar ini untuk beristirahat. Selamanya semoga tetap
seperti itu," cetusnya. (dhan)