Enam ABK Asal Indonesia Dikabarkan Hilang di Laut Jepang, 4 Kapal Patroli Dikerahkan
Selain 6 ABK, satu warga Taiwan juga turut menjadi korban pasca kapal penangkapan ikan yang ditumpangi mereka terbalik di perairan Senkaku.
"Kapal yang terbalik hanyut di perairan utara pulau tersebut dan terlihat oleh patroli Angkatan Laut (AL) Jepang saat melintas di lokasi," kata juru bicara penjaga pantai Keisuke Nakao, dilansir dari Philstar, Senin (6/3/23).
Baca Juga:
Dikatakannya, pihaknya telah melakukan penyisiran di lokasi dengan menggunakan kapal patroli dan helikopter.
"Sejak menerima informasi sekitar pukul 13.30 waktu setempat, kami langsung melakukan penyisiran dari Pasukan Bela Diri Maritim," ujarnya.
Keisuke, saat ini pihak Jepang juga sudah berkoordinasi dengan pihak Taiwan terkait peristiwa tersebut.
Sementara, Kementerian Luar Negeri Taiwan telah mengeluarkan pernyataan bahwa kapal ikan yang tenggelam telah terdaftar di Taiwan.
"Pusat Komando Penyelamatan Nasional telah menghubungi kapal penangkap ikan Taiwan di dekat lokasi kecelakaan untuk membantu pencarian. Penjaga pantai Taiwan dan Jepang juga telah mengirimkan kapal untuk pencarian dan penyelamatan," ujarnya dalam pernyataan.
Empat Kapal Patroli Dikerahkan Untuk Mencari Korban
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan kalau enam orangABK asal Indonesia menghilang setelah insiden kapal terguling dekat Pulau Senkaku.
"Lokasi kejadian berjarak sekitar 150 km sebelah utara Pulau Ishigaki di Prefektur Okinawa dan sekitar 40 km sebelah timur Pulau Kuba di Kepulauan Senkaku," kata Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha.
Hingga saat ini, kata Judha, nasib dari para penumpang belum diketahui. "Ada empat kapal patroli yang telah dikerahkan untuk mencari korban di sekitar area kejadian," bebernya.
Menteri Luar Negeri Kordinasi Dengan Menlu Jepang
Menteri Luar (Menlu) Negeri RI, Retno Marsudi saat ini juga telah berkomunikasi dengan Menlu Jepang, Yoshiyama Hayashi terkait insiden itu. Perwakilan RI di Taiwan juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
"KBRI Tokyoterus berkoordinasi dengan Japan Coast Guard dan Pasukan Bela Diri Jepang untuk mendapatkan detail operasi SAR. Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei juga berkoordinasi dengan otoritas Taiwan terkait informasi detil kapal dan awak. Secara khusus, Menlu RI telah berbicara dengan Menlu Jepang untuk meminta dukungan agar Jepang dapat kerahkan aset kapal dan pesawat untuk mencari para awak kapal," pungkas Judha.