Pertemuan Terbesar Pemuja Setan Akan Berlangsung, Ini Faktanya
Pertemuan Terbesar Pemuja Setan Akan Berlangsung

Foto: AFP/JOSEPH PREZIOSO
Patung Baphomet identik dengan Satanisme.
bulat.co.id -Sekte yang menyebut dirinya The Satanic Temple (TST) di Amerika Serikat akan menggelar pertemuan terbesar sepanjang sejarah kelompok tersebut berdiri.
Bertajuk SatanCon 2023, pertemuan itu akan digelar di Boston, Massachusetts, dalam rangka hari jadi TST ke-10 pada 28-30 April mendatang.
"Pertemuan pengikut setan terbesar dalam sejarah digelar di Boston pada 28-30 April," demikian tulisan di video promosi yang diunggah TST di Instagram.
SatanCon akan diramaikan dengan "presentasi ritual setan, panel diskusi, dan pasar."
Melansir dari CNN, TST tidak membeberkan secara detail lokasinya. Mereka hanya menyebut lokasi di "historic downtown." Selain itu, presenter hingga vendor acara itu juga masih akan diumumkan kemudian.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah Pembukaan F1 Power Boat, Sunut Berpotensi Raup Rp212 Miliar
TST menyatakan akan membatasi para peserta yang boleh hadir yakni harus berusia 18 tahun ke atas dan punya sertifikat vaksinasi Covid-19.
"Peserta harus memakai masker N-95, KN-95, atau masker operasi sekali pakai. Masker dari pelindung kaki, bandana, dan masker kain tak diperbolehkan," tulis TST.
Dilaporkan dari Russia Today, rencana pertemuan TST bakal menjadi agenda untuk kali kedua. Pertemuan SatanCon pertama digelar tahun lalu di Arizona.
Kelompok TST mengaku sejauh ini terdiri dari 2.500 anggota di Boston, tuan rumah SatanCon berikutnya.
Yang menarik dari kepercayaan kelompok tersebut bahwa mereka tidak benar-benar percaya kepada setan.
Bahkan, mereka mengklaim tak semua pemuja Setan merupakan penyembah Setan.
Baca juga: 63 Negara di Dunia Alami Masalah Hutang, Indonesia Salah Satunya
Apa sebenarnya misi para pemuja Setan di The Satanic Temple (TST)?
Misi resmi mereka adalah "mendorong kebajikan dan empati di antara semua orang, menolak otoritas tirani, mendukung keadilan dan akal sehat praktis, serta diarahkan oleh hati nurani untuk melakukan hal mulia."
Mereka juga termasuk kelompok yang menolak undang-undang pelarangan aborsi. Para anggota TST pernah menggaungkan pandangan bahwa aborsi merupakan hak religius yang sangat mendasar.
Kelompok itu menegaskan semua hukum yang melarang praktik aborsi amat mendiskriminasi para anggota mereka.
TST kerap mengajukan gugatan hukum kepada pihak berwenang yang melarang gelaran doa, ritual, atau mendirikan patung berbau setan.
Baca juga: Nostradamus Ramalkan Keadaan 2023, Mari Bersiap
Mereka menyatakan larangan-larangan itu bagian dari pengekangan terhadap kebebasan beragama di AS.
Setelah TST membetot perhatian internasional karena advokasi yang mereka lakukan, Gereja Setan menyatakan kelompok itu "merupakan kelompok aktivis yang menggunakan bahasa berbau skandal untuk mendapatkan perhatian pers."
Editor
:
Tags
Berita Terkait

Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto SIK MH Dukung Kinerja Bank Sumut

Gedung Putih Mengonfirmasi Kematian Seorang Warga AS dalam Serangan Israel di Lebanon

Tragedi Kemanusiaan: 12 Hari Terakhir 1.000 Warga Lebanon Tewas Dihabisi Israel

Pria di Musi Rawas Perkosa Bocah 4 Tahun dengan Dalih Kemasukan Setan

Saham di Asia Tenggara Kompak Menghijau, IHSG Naik 1,51% Pekan Ini

Tekanan Biden pada Netanyahu untuk Segera Selesaikan Pembicaraan Gencatan Senjata
Komentar